TEMPO Interaktif, New York - Sebuah rencana ambisius untuk membangun masjid persis di Ground Zero, New York, telah membuat marah warga kota. Pendukung proyek tersebut mengatakan rencana pembangunan pusat Islam itu akan mengubah jalan Manhattan dan jalan bagi rakyat Amerika untuk berinteraksi dengan umat Islam sejak 3.000 orang tewas dalam serangan 11 September 2001.
Pembangunan masjid dengan fasilitas olahraga, teater dan fasilitas lainnya, akan terbuka untuk semua pengunjung. Ini untuk menunjukkan bahwa muslim adalah bagian dari komunitas mereka. Bukan elemen yang terpisah.
Namun, karena usulan lokasi masjid itu hanya di sekitar dari sudut lubang menganga di Ground Zero, justru membuat marah beberapa penduduk setempat. "Kemarahan berlanjut," kutip di situs www.nomosquesatgroundzero.wordpress.com.
"Ini adalah lingkungan yang salah untuk meletakkan masjid berada di dalamnya,” kata Scott Rachelson, 59 tahun, saat aku pergi ke kantornya. Rachelson, yang bekerja sama dengan orang yang mencari "kompensasi atas kerusakan akibat serangan 9/11, mengatakan hidupnya berubah selamanya setelah dua pesawat yang dibajak menabrak Manhattan.
"Aku di sini. Bagi saya, dan semua orang yang ada di sini, kami punya gangguan trauma," katanya. "Rasanya seperti kemarin."
Seorang wanita yang tinggal di gedung apartemen di sebelah lokasi masjid yang diusulkan mengatakan dia tidak bisa menerima proyek ini. "Aku bohong jika aku mengatakan itu tidak membuatku sedikit gugup," kata Jennifer Wood, 36 tahun, saat ia berjalan-jalan dengan anaknya. "Ini seperti terlalu dekat. Saya tidak tahu mengapa harus di sini - ini adalah kota besar."
TELEGRAPH| NUR HARYANTO