TEMPO Interaktif, London - Sayap Al Qaidah di Afrika Utara mengklaim bertanggungjawab atas penculikan warga Prancis Michel Germaneau, yang diculik di Niger utara pada April lalu.
Berita yang bersumber dari SITE Intelligence Group mengatakan, al Qaidah di Islamic Maghreb (AQIM) telah mengunggah pesan suara dari Germaneau, fotonya dan fotokopi kartu identitasnya.
Para militan ini menuntut pertukaran tawanan dan mengatakan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy akan bertanggung jawab atas kehidupan tawanan ini.
SITE, yang bekerja memonitor situs Islam ini, mengatakan bahwa kelompok AQIM melaporkan bahwa Germaneau, yang ditangkap di wilayah gurun Sahara pada tanggal 22 April, seorang pensiunan insinyur yang bekerja di sektor minyak Aljazair.
Sumber-sumber militer di Niger mengatakan bahwa seorang sopir Aljazair dan Germaneau telah dibebaskan dan diketahui berkeliaran di gurun Desert Mali pada akhir April.
Sementara pemerintah tidak mempunyai pengaruh banyak di wilayah gurun, yang dihuni para penyelundup, mantan pemberontak dan kelompok-kelompok terkait dengan operasi al Qaidah.
Negara-negara Barat mengatakan jika tidak segera diambil tindakan, militan al Qaidah bisa membuat gurun sahara itu menjadi surga yang aman sepanjang garis Somalia atau Yaman dan menggunakannya untuk memulai serangan.
Mali, Niger, Aljazair dan Mauritania memiliki markas militer bersama di selatan Aljazair yang akan tiga kali lipat jumlahnya dari jumlah pasukan sebanyak 75 ribu yang telah ditarik dalam waktu dua tahun.
REUTERS| NUR HARYANTO