TEMPO Interaktif, Mexico City - Setelah 40 tahun, perang Amerika Serikat terhadap narkoba telah menelan biaya US$ 1 triliun dan ratusan ribu jiwa, dan untuk apa? Pengguna narkoba merajalela dan kekerasan bahkan lebih brutal dan meluas.
Bahkan kaisar narkoba Amerika Gil Kerlikowske menilai strategi itu tidak bekerja.
"Dalam skema besar, belum berhasil," kata Kerlikowske The Associated Press. "Empat puluh tahun kemudian, kekhawatiran tentang narkoba dan masalah narkoba semakin besar, semakin intensif."
Minggu ini Presiden Obama berjanji untuk "mengurangi penggunaan narkoba dan kerusakan besar yang disebabkannya" dengan kebijakan nasional baru yang katanya memperlakukan penggunaan narkoba lebih sebagai masalah kesehatan masyarakat dan berfokus pada pencegahan dan pengobatan.
Namun demikian, pemerintahannya telah meningkatkan pengeluaran terhadap larangan dan penegakan hukum hingga mencapai rekor dalam dolar dan persentase. Tahun ini, belanjanya mencapai US$ 10 miliar dari $ 15,5 miliar anggaran pengendalian narkoba.
Kerlikowske, yang mengkoordinasikan semua kebijakan antinarkoba federal, mengatakan membutuhkan waktu bagi pengeluaran itu untuk mencocokkan retorika.
"Tidak ada yang terjadi dalam semalam," katanya. "Kita tidak menangani masalah narkoba secara holistik. Kita menangkap pengedar obat bius, tapi kita meninggalkan masalah kecanduan itu."
Pendahulunya, John P. Walters, menghadapi masalah dengan cara itu.
Walters menegaskan hari ini masyarakat akan jauh lebih buruk jika tidak ada perang terhadap narkoba. Penyalahgunaan narkoba nasional memuncak pada tahun 1979 dan, meskipun berfluktuasi, tetap di bawah level tersebut, katanya. Menilai perang narkoba adalah rumit: Catatan menunjukkan ganja dan penyalahgunaan resep obat naik, sedangkan penggunaan kokain. Penangkapan naik, tapi begitu juga ketersediaan narkoba.
AP | EZ