Pejabat kantor berita Xinhua mengatakan serangan berlangsung di kota Hanzhong, Provinsi Shaanxi. Seluruh korban luka kini berada di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Menurut pejabat setempat, penyerang bunuh diri usai melakukan serangan. Serangan mematikan di Hanzhong merupakan serangan keenam di sekolah-sekolah di daratan Cina tahun ini.
Wartawan Al Jazeera Melissa Chan melaporkan dari Beijing, berita tentang penyerbuan ini tak cukup mendapatkan perhatian dari media website berbahasa Cina.
"Sepertinya pemerintah mencoba membatasi pemberitaan kasus ini, mungkin untuk menghindari histeria nasional," ujarnya.
Dia katakan, tidak ada upaya dari pihak berwenang menjelaskan peristiwa serangan itu. Namun, warga Cina banyak yang membicarakan masalah tersebut melalui internet.
Dua pekan lalu, seorang petani melukai lima anak dengan martil di timur Provinsi Shandong sebelum ditembak polisi. Sementara sehari sebelumnya, seorang pria pengangguran mencederai 29 anak dan tiga orang dewasa dengan belati yang biasanya digunakan untuk menyembelih babi dalam sebuah serangan di sekolah taman anak-anak di Provinsi Jiangsu.
Polisi mengatakan, pria tersebut marah karena "sejumlah bisnis dan dirinya mendapatkan perlakuan tak manusiawi," demkian keterangan dari Xinhua. Otoritas Cina kini memperketat penjagaan keamanan di sekolah-sekolah, meningkatkan patroli polisi di dekat sekolah, dan memantau orang-orang yang mengidap sakit jiwa.
AL JAZEERA | CHOIRUL