TEMPO Interaktif, London – Charlotte Adams, 26, wanita Inggris itu yang dideportasi setelah dipenjara 23 hari karena berciuman, menuduh Dubai munafik. Dia menuturkan kisah horor selama di penjara gara-gara mengecup pipi dan menyentuh Ayman Najafi, teman prianya yang asal Ingris November lalu.
Adams, dari Pulau Mersea, Essex, yang sering mengunjungi Dubai untuk keperluan bisnisnya mengatakan, dia memang menggoda Najafi. Tapi, dia tak melakukan hal lebih.
Dalam wawancara pertamanya setelah dia bebas, dia mengatakan "Saya cinta Dubai dan hukuman ini membuat saya sedih. Saya tak akan kembali ke sini. Hukum di sini munafik. Hukum di sini harus menyesuaikan dengan kultur baru," kata Adams.
Lajang dari Pulau Mersea, Essex, ini secara teratur mengunjungi Dubai untuk kepentingan bisnis. Meski Adams mengaku “menggoda" Najafi, tapi dia tak melakukan lebih dari sekedar "kecupan di pipi."
Dalam wawancara pertamanya sejak dia bebas, dia berkata: "Saya lega. Saya suka (Dubai) dan itu membuat saya sedih karena aku tidak akan pernah kembali. Hukum-hukum perlu berkembang untuk menyesuaikan budaya di sini. Pada saat ini, itu semua hanya kemunafikan."
Adams menyalahkan tindakan Vince Acors dan Michelle Palmer. Dua pasangan Inggris itu dipenjara di tahun 2008 karena berhubungan seks di pantai di Dubai. Menurutnya, itu tindakan bodoh dan mengatakan tidak bermaksud menyinggung perasaan warga Muslim. "Saya pikir mereka berlaku bodoh di kota Muslim. Anda pasti bodoh kalau mengabaikannya," katanya.
Namun, Adams membantah perilakunya sama dengan pasangan Palmer dan Acors. "Saya mencium pipinya, kami tidak mabuk dan aku tidak akan pernah mencium seseorang di tengah-tengah restoran yang ramai - khususnya di Dubai," ujarnya kepada The Mail, Minggu (9/5).
Adams telah menjalani 23 hari untuk membayar perbuatannya dan didenda 1.000 dirham sekitar Rp 2,7 juta karena minum minuman beralkohol pada bulan April. Dia menjalani hukuman di penjara Al Awir – penjara di tengah gurun dengan menara penjaga dan tembok tinggi yang dikelilingi kawat berduri di atasnya. Dia satu sel dengan narapidana asal Rusia, yang mencincang pacarnya dan kekasihnya.
Di dalam sel seluas 21 meter persegi, Adams harus berbagai dengan lima napi lainnya, termasuk pelacur yang sedang hamil yang sudah pecah ketubannya masih tetap dikurung selama 24 jam.
"Saya pikir saya tak bisa tidur sama sekali pada malam pertama itu," katanya. "Pada tiga hari pertama adalah hal yang paling sulit. Ketika pintu terkunci pertama kali itu mengerikan. Aku hanya berbaring dalam gelap dan mencoba tidak menangis."
Menurut Adams, makanan di penjara itu dicampur dengan obat tidur. "Anda akan cepat lesu dan pikiran kosong," katanya.
Adams bebas pada pukul 07:00 pada hari Jumat, dan langsung menuju ke bandara. Dia sekarang dilarang kembali ke Dubai. "Saat pesawat lepas landas perasaan saya tak karuan. Meskipun aku tahu aku tidak akan kembali," katanya.
TELEGRAPH| NUR HARYANTO
BERITA TERPOPULER LAINNYA:
Katy Perry Bintang Terpanas 2010
Akun Investor Facebook Dibobol Hacker
Istri Susno Kirim Surat ke Ani Yudhoyono
Peran Aburizal Dinilai Melebihi Perdana Menteri
Sri Mulyani Kiritik Aksi Boikot DPR
Masinis Dipecat Gara-gara Tidur Saat Kereta Melaju 300 Kilometer per Jam