TEMPO Interaktif, London - Perdana Menteri Inggris Gordon Brown hari Jumat mengajukan tawaran agar tetap berkuasa setelah pemilihan Inggris. Ia mengatakan siap untuk berbicara kepada pihak lain tentang membentuk aliansi. Sementara pasar keuangan resah menunggu resolusi cepat untuk kebuntuan yang terjadi.
Brown mengulurkan tangan kepada Demokrat Liberal seraya mengatakan ia mendukung tuntutan partai urutan ketiga itu untuk reformasi pemilu. Dalam pernyataan hati-hati, Brown mengatakan harus ada tindakan segera terhadap reformasi.
"Harus ada undang-undang segera soal ini untuk mulai memulihkan kepercayaan publik dalam politik," kata Brown. Di depan pintu Downing Street 10, ia mengatakan ia akan "bersedia melihat beberapa pemimpin partai" membuat kesepakatan.
"Pertanyaan untuk semua partai politik sekarang adalah apakah mayoritas parlemen dapat dibentuk yang mencerminkan apa yang Anda, pemilih, sudah menyatakan kepada kami," kata Brown.
Partai Buruh berada di posisi kedua dalam pemungutan suara Kamis, yang untuk pertama kalinya sejak tahun 1970 tidak menghasilkan pemenang yang jelas. Konservatif memperoleh jumlah kursi terbesar, tapi kurang dari mayoritas parlemen yang diperlukan untuk memerintah sendiri.
Hasil itu membuat Partai Buruh dan Konservatif berebut dukungan partai-partai kecil saat ketidakpastian menyebabkan pasar merosot.
Sebagai perdana menteri saat ini, Brown secara tradisional akan diberi kesempatan pertama untuk membentuk pemerintahan. Sementara Partai Buruh dipandang lebih cocok berkoalisi dengan Partai Demokrat Liberal, partai posisi ketiga yang sekarang berperan sebagai kingmaker potensial.
Dengan 638 dari 650 kursi terhitung, Konservatif telah memastikan 301 kursi, Partai Buruh 255, Partai Demokrat Liberal 55 dan partai-partai kecil 27 kursi. Setidaknya 326 dari 650 kursi diperlukan untuk membentuk pemerintahan mayoritas.
AP | EZ