Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyerang Mumbai Dituntut Hukuman Mati  

image-gnews
Foto yang disiarkan AP hari ini (1/12)  memperlihatkan pria bersenjata yang diindentifikasi polisi sebagai Ajmal Qasab berjalan di stasiun kereta Chatrapathi Sivaji, Mumbay Rabu lalu (26/11). Foto: AP/Mumbai Mirror
Foto yang disiarkan AP hari ini (1/12) memperlihatkan pria bersenjata yang diindentifikasi polisi sebagai Ajmal Qasab berjalan di stasiun kereta Chatrapathi Sivaji, Mumbay Rabu lalu (26/11). Foto: AP/Mumbai Mirror
Iklan
TEMPO Interaktif, India menjatuhkan hukuman mati bagi pria bersenjata yang menyerang kota Mumbai, 2008.

Mohammed Ajmal Amir Kasab akan digantung jika hukuman yang dijatuhkan, Kamis waktu setempat, disetujui oleh pengadilan tinggi.

Saat vonis majelis hakim diputuskan, warga Pakistan berusia 22 tahun, ini langsung menutup dan mengelap wajah dengan kedua tangannya. Dalam persidangan, dia menghadapi 86 tuntutan termasuk didakwa melakukan pembunuhan dan melancarkan serangan melawan India.

Kasab termasuk dari sejumlah pria yang melakukan serangan terhadap tiga hotel mewah, stasiun kereta api, rumah makan wisatawan, dan pusat kegiatan Yahudi selama amuk 60 jam pada November 2008. Akibat serbuan bersenjata tersebut, sedikitnya 166 orang tewas.

Hakim M.L. Tahaliyani menyatakan, dia tidak memiliki keraguan sedikitpun menjatuhkan hukuman untuk Kasab. "Dia harus digantung sampai mati," ujarnya.

"Saya tak menemukan hukuman yang pantas kecuali hukuman mati dalam kasus perang melawan India, pembunuhan, dan terorisme."

India menuduh para pelaku serangan berasal dari kelompok Lashkar-e-Taiba berbasis di Pakistan dan elemen militer Pakistan. Tahaliyani menolak argumen pengacara Kasab yang menyatakan bahwa dia melakukan aksi kekerasan tersebut karena dipaksa dan mendapat tekanan dari Lashkar-e-Taiba. Menurutnya, Kasab bergabung dengan kelompok tersebut atas dasar kesadaran sendiri dan dilatih menjadi laskar perang.

"Orang seperti dia tak perlu diberi kesempatan memperbaiki diri," kata Tahaliyani.

K.P. Pawar, pengacara Kasab, memohon keringan agar hukuman bisa diubah menjadi hukuman penjara sumur hidup bagi kliennya.

Koresponden Al Jazeera Prema Suri melaporkan dari pengadilan di Mumbai, India menutup kemungkinan mengubah hukuman tersebut. "Masyarakat sorak sorai menyambut hukuman tersebut. Sejumlah orang sangat bersemangat, bahkan mereka akan merayakannya di jalan-jalan," katanya.

Namun, dia juga mencatat, banyak orang melihat Kasab hanya sebagai "kaki tangan militer."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari pengakuan Kasab, pelaku tunggal serangan ke India adalah Lashkar-e-Taiba, kelompok garis keras antiIndia.

"Masyarakat di sini mengatakan, hukuman gantung untuk Kasab tidaklah cukup. Mereka juga menginginkan otak serangan harus ditangkap."

Di luar pengadilan, jaksa penuntut umum Ujjwal Nikam mengacung-acungkan poster Kasab di belakang terali besi serta mengibar-kibarkan tanda kemenangan kepada wartawan. "Terorisme dan teroris seperti Kasab tak dapat ditoleransi. Hukuman mati pantas bagi dia," ujarnya.

Hamid Khan, salah seorang menderita luka-luka ketika dia bersama ibunya berdiri di dekat sebuah taksi meledak oleh bom penyerang, menyatakan Kasab layak dihukum mati. "Tangan dan lengannya harus dipotong, dia harus hidup menderita. Aku dan ibuku cacat, kami menderita akibat ulahnya," ujarnya.

"Hukuman untuknya merupakan pesan bagi Pakistan atau negara lainnya," tambahnya.

Sementara itu Deven Harti, pejabat senior kepolisian yang melakukan pemeriksaan atas serbuan itu mengatakan, "Kami semua sangat puas. Saya berharap hukuman tersebut menjadi sebuah peringatan bagi Pakistan agar menghentikan pengiriman teroris ke sini,"

AL JAZEERA | CHOIRUL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

1 hari lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

5 hari lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

5 hari lalu

Salman Khan. AP
Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.


Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

6 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

8 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

10 hari lalu

Sejumlah burung dara berterbangan di dekat patung Mahatma Gandhi saat perayaan ulang tahunnya ke-144 di Amritsar, India (2/10). AP/Sanjeev Syal
Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

Hari ini 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar, India. Peristiwa tersebut diabadikan dalam film Jallianwala Bagh, Berikut sinopsis dan pemerannya.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

10 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

13 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

15 hari lalu

Qutub Minar, New Delhi, India. Unsplash.com/Shabeeba Ameen
New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

Survei ini berdasarkan beberapa penilaian, termasuk harga makanan, transportasi lokal, dan penginapan. New Delhi dan Hanoi di urutan teratas.


Program Makan Siang Gratis Prabowo Selangkah Lebih Maju, Pemerintah Kirim Tim ke India dan Beri Ruang Fiskal

16 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkunjung ke sekolah Beijing No. 2 Middle School, di Dongcheng District, Beijing, Cina, Selasa, 2 April 2024. Presiden terpilih 2024-2029 itu meninjau penerapan program makan siang gratis untuk siswa di Negeri Tirai Bambu. Foto: Humas Prabowo
Program Makan Siang Gratis Prabowo Selangkah Lebih Maju, Pemerintah Kirim Tim ke India dan Beri Ruang Fiskal

Program makan siang gratis Prabowo mendapat dukungan pemerintah, yang mengirim tim studi banding ke India serta memberi ruang fiskal di RAPBN 2025.