Ini adalah insiden pertama di ibu kota yang relatif aman setelah tiga serangan yang diduga racun di sekolah-sekolah putri di Kota Kunduz bagian utara beberapa pekan lalu dan beberapa sekolah di provinsi lain pada tahun lalu.
Pihak berwenang sejauh ini masih belum bisa memastikan apa yang menyebabkan anak-anak dan guru sekolah perempuan itu tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri. Tetapi mereka mengatakan penyebabnya adalah gas beracun -yang belum dikenal jenisnya- yang dibuat oleh kelompok penentang pendidikan kaum perempuan.
"Presiden Afganistan Hamid Karzai sangat mengutuk tindakan memalukan penyemprotan gas beracun ke sebuah sekolah anak perempuan hari ini," kata Kantor Presiden dalam sebuah pernyataan.
"Presiden sangat sedih dengan kejadian ini dan disebut tindakan yang tidak Islami, terhadap budaya Afganistan. Dia mengatakan perbuatan itu adalah pekerjaan orang-orang yang tidak ingin Afganistan memiliki kehidupan yang sejahtera melalui pembelajaran, pendidikan dan pengetahuan."
Juru Bicara Kementerian Pendidikan Afganistan Asif Nang mengatakan, sebanyak 22 anak perempuan dan tiga guru yang menjadi korban kini semuanya telah keluar dari rumah sakit setelah mendapat perawatan.
"Peristiwa ini bisa menjadi contoh perbuatan pemberontak atau kelompok lain yang ingin mengacaukan proses pendidikan anak perempuan di negara ini," katanya.
Taliban melarang pendidikan anak perempuan ketika mereka memerintah Afganistan antara 1996 dan 2001, dan masalah ini masih kontroversial di banyak bagian negara tersebut.
Di daerah pedesaan yang dikuasai orang-orang Taliban, sekolah anak perempuan dan guru terancam. Beberapa gadis telah diserang dengan zat asam. Namun, Taliban menyatakan mengutuk serangan di Kunduz yang diduga racun itu dan menolak bertanggung jawab.
REUTERS l BASUKI RAHMAT