Abhisit mengajukan tawaran mengadakan pemilu dalam pidato di televisi yang disiarkan secara langsung. Dalam pidato ini dia mengatakan pemilihan itu harus memenuhi beberapa kondisi dalam "peta jalan" rekonsiliasi yang dia tawarkan.
Rencana itu termasuk menghormati kerajaan, melakukan reformasi untuk mengatasi ketimpangan sosial, reformasi untuk menciptakan media yang tak berpihak dan membentuk komite independen untuk menyelidiki bentrokan fatal baru-baru ini dan mengadakan pembahasan mengenai perlunya reformasi konstitusi.
"Saya yakin tak akan perlu waktu lama untuk menciptakan perdamaian dan ketika kita sudah rujuk, pemerintah siap mengadakan pemilu pada 14 November," kata Abhisit. "Saya kira ini adalah solusi terbaik pada saat ini."
Pemimpin Kaus Merah Jatuporn Prompan mengatakan mereka akan mempertimbangkan rencana rekonsiliasi ini secara serius. "Kami akan membahas masalah ini dan mendiskusikan usulannya secara serius dan kemudian memutuskan sikap kami. Kami tidak bisa langsung menerima ataupun menolaknya," kata Jatuporn kepada kantor berita Reuters.
Massa Kaus Merah mengadakan unjuk rasa di Bangkok sejak 14 Maret, melumpuhkan sebagian ibukota Thailand. Mereka membanjiri ibukota, mulai dari distrik perbelanjaan sampai ke arah kawasan distrik bisnis di Bangkok Selatan.
Mereka menuduh pemerintah Abhisit tidak sah dan menuntut agar pemilu baru dilaksanakan dalam waktu tiga bulan.
Konfrontasi yang diwarnai kekerasan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan sejak tanggal 14 Maret sudah menelan korban jiwa 27 orang dan mencederai sekitar seribu orang.
BBC | YR