Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tersangka Rencana Peledakan Bom di Manhattan Berkulit Putih

image-gnews
Petugas penjinak bom memeriksa Nissan Pathfinder yang diduga dipasangi bom di Times Square, New York (2/5). REUTERS/Brendan McDermid
Petugas penjinak bom memeriksa Nissan Pathfinder yang diduga dipasangi bom di Times Square, New York (2/5). REUTERS/Brendan McDermid
Iklan
TEMPO Interaktif, New York -Wali Kota New York Michael Bloomberg mengatakan upaya peledakan bom mobil di Times Square, persimpangan jalan di Manhattan, New York, tak berkaitan dengan Al-Qaidah atau kelompok teroris besar lainnya. Sekitar 24 jam setelah ancaman bom mobil itu, Komisaris Kepolisian New York (NYPD) Ray Kelly menyebutkan, tersangka pelakunya seorang kulit putih.

"Kami masih mempelajari rekaman videonya," kata Komisaris Polisi Kelly. Rekaman video amatir itu memperlihatkan seorang pria bule berumur 40 tahun berjalan menyusuri sebuah lorong. Pria yang sedang diburu itu terlihat mengganti bajunya seraya menoleh ke arah mobil Nissan Pathfinder tempat bom bensin dan gas propana ditemukan.

"Perilakunya mencurigakan," ujar Kelly. Kesimpulan itu sekaligus mematahkan sinyalemen bahwa Al-Qaidah terlibat dalam aksi tersebut. Maklum saja, sebelumnya, pemimpin Taliban di Pakistan, Hakimullah Mehsud, yang sempat diduga tewas akibat serangan udara Amerika Serikat, muncul dalam dua rekaman video.

Duduk bersila didampingi dua pria bertopeng memegang senjata api, Mehsud mengancam akan menyerang sejumlah kota di Amerika Serikat. "Alhamdulillah, saya sehat walafiat," ujarnya dalam video berdurasi masing-masing 9 menit dan 2 menit 29 detik itu. Dalam rekaman video kedua, tampak sebuah peta Amerika Serikat.

"Tunggu saja kabar baik dari kami dalam beberapa hari atau pekan ke depan," ujar Mehsud. Cuma, pihak kepolisian dan Wali Kota Bloomberg ragu atas klaim itu. "Tak ada bukti bahwa ini terkait dengan Al-Qaidah atau organisasi teroris berskala besar lain," kata Bloomberg. Menurut dia, tim penyelidik kepolisian sedang mengumpulkan sejumlah bukti berkaitan dengan aksi itu.

Komisaris Kelly mengatakan aparatnya memastikan pelat nomor polisi mobil itu palsu. "Pelat Connecticut itu sudah dibuang pemiliknya ke tempat pengolahan besi bekas," ujarnya. Dia menyatakan, jeroan bom mobil itu berupa tiga tabung gas elpiji, petasan, dua jeriken bensin, dua buah jam, dan beberapa baterai. "Bom itu dibuat asal-asalan. Tapi bisa menjadi bola api," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Amerika Serikat Barack Obama memuji polisi New York atas kecepatan mereka bertindak. Ia juga bersumpah akan melacak dan menyeret pelakunya. "Kami menanggapi ancaman ini amat sangat serius," ujar Menteri Keamanan Dalam Negeri Janet Napolitano. "Buat kami, ancaman ini berpotensi menjadi serangan teroris."

Aksi teroris domestik ini mengingatkan warga Amerika Serikat akan aksi Timothy McVeigh pada 1995. Ketika itu bekas veteran Angkatan Darat tersebut memarkir mobil pikapnya, yang sarat dengan bom buatan, di depan gedung markas Biro Penyelidik Federal (FBI) di Oklahoma. Alhasil, 168 jiwa tewas akibat ledakan itu. McVeigh pun divonis hukuman mati.

AP | TIME | BBC | POLITICO | ANDREE PRIYANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran