"Kami bergabung dalam solidaritas untuk sang sutradara Iran," tulis petisi itu. Panahi yang melahirkan film-film realis yang mengkritik rezim Iran ditahan 1 Maret lalu.
Petisi itu menyebut para sineas dan aktor Hollywood "dengan kuat mendesak pemerintah Iran membebaskan Panahi secepatnya."
Baca Juga:
Panahi dan 15 tamunya, sebagian besar orang-orang film, ditangkap di rumahnya di Teheran. Rekan Panahi yang juga sutradara terkenal, Mohammad Rasoulof, turut ditahan. Mereka saat itu tengah membicarakan rencana produksi film.
Tak jelas apa kesalahan sutradar yang pernah meraih penghargaan internasional dalam festival film Cannes, Berlin, dan Chicago itu. Jaksa Abbas Jafari Dowlatabadi mengatakan bahwa penangkapan Panahi tak ada hubungannya dengan profesinya maupun karena alasan politik, tapi karena “pelanggaran tertentu”. Jafari tak menyebut pelanggaran yang dimaksud.
Penangkapan ini sekaligus melengkapi penangkapan sejumlah artis yang mendukung gerakan oposisi yang dipimpin Mir Hossein Mousavi. Penyanyi Shahram Nazeri ditangkap Desember lalu. Fotografer Mehraneh Atashi dipenjara sejak Januari lalu.
Baca Juga:
Panahi pernah ditahan ketika menghadiri pemakaman Neda Agha Soltan, seorang mahasiswa yang tewas dalam rangkaian aksi demonstran kalangan oposisi Juni tahun lalu. Ia juga pernah mengenakan scarf hijau dalam Festival Film Montreal--hijau dikenal sebagai warna oposisi—untuk menunjukkan dukungannya pada gerakan Mousavi dan kawan-kawan.
Sebenarnya kritik-kritik Panahi, 49 tahun, terhadap rezim Iran sudah ia mulai jauh sebelum munculnya kisruh politik pasca pemilu tahun lalu. Bedanya, kritik Panahi ia ungkapkan lewat film-film bertema realis. Salah satu yang terkenal adalah film Offside (2006) yang dilarang pemerintah Iran. Film ini menang dalam Festival Film Berlin pada 2006.
Offside bercerita tentang perempuan Iran yang dilarang menonton bola di stadion. Film yang dibuat secara diam-diam inilah yang kembali disebut beberapa media sebagai salah satu hal yang membuat marah pemerintah Teheran.
BBC | YR