Maskapai ini mendapat titipan paket dari Brussels Airlines pada Oktober tahun lalu. Tujuan paket itu adalah American Museum of Natural History. Mereka tak tahu isi paket tersebut, tapi Brussels Airlines mengingatkan, "Kontainer itu mungkin bocor."
Benar saja, kontainer itu mengeluarkan bau busuk yang menyengat. Setelah memeriksa, mereka menemukan belatung keluar dari balik koyakan yang bocor itu. Dengan cepat, maskapai itu membuang paket ikan busuk itu.
Eh, paket tersebut ternyata berisi barang yang tak ternilai bagi museum sejarah alam Amerika itu. Kontainer ini berisi ikan-ikan langka dari Afrika. Museum terkenal itu mensponsori mahasiswa dari Universitas Kinsasha di Republik Demokratik Kongo untuk mengumpulkan sampel ikan di sungai terpencil tahun lalu.
Mereka mengumpulkan dua kontainer penuh ikan langka, yang diawetkan dalam formalin dan disegel di dua lapis dan dimasukkan kantong plastik. Dengan Brussel Airlines, mereka mengirimkannya ke Amerika Serikat. Namun karena suatu sebab, pesawat itu tak sampai ke Amerika dan menitipkan "harta karun" itu ke American Airlines.
Paket tak pernah muncul, dan Amerika Airlines kemudian memberikan jawaban: paket harus dihancurkan karena bocor, berbau busuk dan penuh belatung. Museum tentu saja tidak terima dengan "tindakan tanpa konfirmasi" itu dan membawa kasus itu ke pengadilan. Sial.
AP | YR