Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengamat: Maraknya Penikaman Anak Dipicu Ketidakadilan Sosial

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Taixing - Jeritan anak-anak berusia empat tahun di Taman Kanak-kanak bisa terdengar sampai di jalan. Ketika orang-orang berlari untuk menyelidiki, mereka menemukan apa yang dikatakan saksi adegan yang "terlalu mengerikan untuk dibayangkan" - darah di mana-mana dan terlihat seseorang menghunus pisau dan menyayat 28 anak-anak, Kamis lalu.

Selain anak-anak, dua orang guru dan seorang penjaga juga menjadi korban dalam serangan kedua di sekolah dalam dua hari terakhir. Para ahli menyebutnya pembunuh itu dipicu oleh insiden serupa Rabu dan bulan lalu. Mereka mengatakan gelombang serangan ke sekolah mencuat di tengah perawatan yang miskin untuk orang yang punya kelainan mental dan tidak stabil. Dipicu juga dengan ketidakadilan sosial yang terus berkembang di negara yang cepat berubah ini.

Serangan hari Kamis di TK Zhongxin membuat lima siswa dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis di kota timur Taixing, kata Zhu Guiming, seorang pejabat departemen kota. Dua guru dan petugas keamanan juga terluka.

Laporan resmi kantor berita Xinhua mengidentifikasi penyerang sebagai Xu Yuyuan, pria pengangguran 47 tahun menggunakan pisau 20 sentimeter. Tidak ada motif tertentu. Seorang saksi serangan, mengatakan pagi hari telah mendengar jeritan datang dari bangunan tiga lantai dan bergegas ke dalam.

"Itu terlalu mengerikan untuk membayangkan. Aku melihat darah di mana-mana, dan anak-anak berdarah dari kepala mereka," kata Hu Tao, masih gemetar. "Beberapa dari mereka tidak bisa membuka mata karena berdarah," katanya.

Hu, yang memiliki restoran kecil di seberang jalan dari sekolah, mengatakan seorang pengantar yang menggunakan alat pemadam kebakaran memukul Xu hingga roboh. Bangunan sekolah di tepi jalan utama kota industri ini, Taman Kanak-kanak itu memiliki menara kastil bergaya Eropa. Kini pintu masuk itu ditutup dengan pita polisi.

Meskipun tidak diketahui apakah penyerang, Kamis lalu, tahu tentang penusukan sekolah sebelumnya, Zhou Xiaozheng, profesor sosiologi di Univesitas Beijing mengatakan, seperti sensasional, tindak kekerasan sering menarik penirunya.

Pada hari Rabu sebelumnya, seorang pria di kota selatan Leizhou masuk ke sekolah dasar dan melukai 15 siswa dan seorang guru dengna sebuah pisau. Serangan itu terjadi pada hari yang sama saat seorang pria dihukum mati karena menusuk delapan anak-anak di luar sekolah dasar, bulan lalu di kota tenggara Nanping.

Menurut survei kesehatan mental di empat provinsi bersama dilakukan oleh dokter Cina dan Amerika Serikat yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet bulan Juni, lalu, Cina mungkin memiliki sekitar 173 juta orang dewasa dengan gangguan kesehatan mental, dan 158 juta dari mereka tidak pernah mendapat bantuan profesional.

Serangan pada Bulan Maret membuat Cina terkejut karena delapan anak meninggal dunia dan si penyerang tidak memiliki sejarah penyakit mental. Pada persidangan, Zheng Minsheng, 42 tahun, mengatakan dia membunuh karena kecewa setelah ditolak cintanya oleh seorang wanita dan diperlakukan dengan buruk oleh keluarga kaya. Dia dieksekusi Rabu.

Sebenaranya pemerintah pusat telah memerintahkan keamanan nasional sekolah lebih ketat setelah serangan 2004 di sebuah sekolah di Beijing yang membuat sembilan siswa tewas. Peraturan yang mulai berlaku pada tahun 2006 mengharuskan sekolah untuk mendaftar atau memeriksa pengunjung dan menahan orang yang tidak memiliki alasan untuk masuk.

Pria dalam serangan hari Rabu, berhasil menyelinap ke sekolah bersama dengan kelompok guru berkunjung, Xinhua melaporkan. Chen Kangbing, menurut Xinhua, menderita penyakit mental dan telah mengambil cuti sakit sejak Februari 2006. Serangan itu membuat anak kelas empat dan lima menderita luka bacokan di kepala mereka, punggung dan lengan, tetapi tidak berada dalam kondisi yang mengancam jiwa.

AP| NUR HARYANTO



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cina Blokir Whatsapp Menjelang Kongres Akbar Partai Komunis

27 September 2017

Presiden China Xi Jinping saat pidato terkait kesepakatan kerja sama untuk memajukan energi terbarukan dan teknologi bersih selama jamuan makan malam di Seattle, Washington 22 September 2015. Ia juga dijadwalkan bertemu dengan Barack Obama. AP Photo/Ted S
Cina Blokir Whatsapp Menjelang Kongres Akbar Partai Komunis

Cina telah memblokir aplikasi pesan WhatsApp?untuk memperketat keamanan menjelang kongres akbar Partai Komunis ke 19 pada awal Oktober mendatang


Ajaib, Wanita Cina Melahirkan Sambil Belanja di Pasar  

6 September 2017

Seorangw anita melahirkan di tengah jalan. shanghaiist.com
Ajaib, Wanita Cina Melahirkan Sambil Belanja di Pasar  

Sebuah rekaman mengejutkan yang menunjukkan bagaimana seorang wanita di Cina melahirkan bayi di jalanan sambil berdiri saat tengah berbelanja.


Ingin Jadi Tentara di Cina? Hentikan Hobi Masturbasi

25 Agustus 2017

Pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) berbaris dalam formasi parade militer untuk memperingati ulang tahun ke 90 berdirinya PLA di Basis pelatihan Zhurihe di Wilayah Otonomi Mongolia, Cina, 30 Juli 2017. AP
Ingin Jadi Tentara di Cina? Hentikan Hobi Masturbasi

Kementerian Pertahanan Cina menyebut hobi masturbasi membuat vena testis membesar


Cari Pengawal Pribadi di Cina Kini Semudah Cari Taksi Online

24 Agustus 2017

Ilustrasi Jinyiwei. shanghaiist.com
Cari Pengawal Pribadi di Cina Kini Semudah Cari Taksi Online

Aplikasi Jinyiwei memudahkan warga Cina memesan pengawal pribadi semudah memanggil taksi online


Kisah Haru Balita Temani Ibunya Jadi Sopir Taksi Malam di Cina

10 Agustus 2017

Seorang ibu di China bekerja sebagai pengemudi taxi malam selama hampir tiga tahun. scmp.com
Kisah Haru Balita Temani Ibunya Jadi Sopir Taksi Malam di Cina

Li Shaoyun, sopir taksi malam, jadi sorotan netizen di Cina karena membawa anak balitanya saat bekerja dari senja hingga subuh sejak tiga tahun lalu.


Belajar Sihir, Pejabat Partai Komunis Cina Dipecat  

5 Agustus 2017

Seseorang memegang bendera berwajah Mao Zedong mantan pemimpin Partai Komunis, saat orang-orang berkumpul di alun-alun untuk merayakan ulang tahun kelahirannya yang ke-121 di Shaoshan, Hunan, Cina, 25 Desember 2014. REUTERS/Darwin Zhou
Belajar Sihir, Pejabat Partai Komunis Cina Dipecat  

Dua pejabat Partai Komunis Cina dipecat setelah kedapatan berlatih sihir untuk menaikkan pangkat.


Latihan Perang Besar-besaran, Cina Tutup Laut Kuning  

5 Agustus 2017

Situs militer terkenal IHS Janes, edisi 16 Januari 2016, menulis bahwa Cina mengumumkan kapal induknya Liaoning siap operasi tempur. Kapten Senior Li Dongyou, seperti dikutip oleh surat kabar Global Times, menyebutkan bahwa sebagai kekuatan militer, kami selalu siap dan kapasitas kami juga perlu diuji dalam perang. janes.com
Latihan Perang Besar-besaran, Cina Tutup Laut Kuning  

Latihan perang Cina di dekat pantai Korea Utara diduga pesan untuk Amerika Serikat bahwa Pyongyang di bawah lindungan Beijing.


Gagal Capai Target, Staf Penjualan Dipaksa Minum dari Toilet

4 Agustus 2017

Ilustrasi toilet umum. shutterstock.com
Gagal Capai Target, Staf Penjualan Dipaksa Minum dari Toilet

Perekam video yang viral di internet itu sempat ditahan polisi Cina selama empat hari


Hindari Utang Rp 49,4 Miliar, Perempuan Cina Sengaja Ubah Wajah  

29 Juli 2017

Ilustrasi operasi plastik. Shutterstock
Hindari Utang Rp 49,4 Miliar, Perempuan Cina Sengaja Ubah Wajah  

Zhu Najuan, 59 tahun, mengubah wajahnya hingga terlihat 20 tahun lebih muda untuk menghindari kejaran polisi.


Heboh Panda Disiksa, Netizen Cina Geram

29 Juli 2017

Seekor bayi panda meraih kamera yang terpasang di batang pohon di Pusat Penangkaran Panda di Chengdu, provinsi Sichuan, Cina, 22 Januari 2017. REUTERS/Jason Lee
Heboh Panda Disiksa, Netizen Cina Geram

Dalam video yang beredar viral, anggota staf penelitian di Chengdu, Cina terlihat menyeret dan melempar bayi panda