Selain tentang kecelakaan mobil mematikan yang menimpanya saat berusia 17 tahun, dalam buku yang akan diluncurkan Mei mendatang, Laura juga menulis tentang teguran yang disampaikan kepada musuh-musuh politik suaminya karena hanya menyebut nama Bush. Dia juga mengungkapkan langkah yang dibuatnya untuk menangkis sejumlah pernyataan yang mengkritik sejumlah keputusan penting yang dibuatnya.
Laura juga membeberkan kisah yang tampaknya baru pertama dibuka ke publik, yakni tentang kejadian misterius yang menimpa dia dan suaminya serta staf mereka saat berkunjung ke Jerman. Laura mengisahkan, saat mereka menghadiri Konfrensi Tingkat Tinggi G8 di Jerman, mereka semua keracunan. Dia, suami dan staf mereka tiba-tiba mengalami sakit misterius hingga Presiden Bush pun hanya bisa terbaring dalam sebagian perjalanan.
Pasukan Keamanan yang menyertai mereka menyelidiki kemungkinan keracunan, namun dokter hanya menyimpulkan bahwa mereka semua terkena virus. “Kami tidak pernah mempelajari jika delegasi lain menjadi sakit atau jika hanya kami, misterius, hanya satu,” tulisnya.
Mengenai kecelakaan mobil yang menyebabkan teman perempuannya tewas pada sebuah malam di November 1963, Laura mengatakan tenggelam dalam rasa bersalah selama beberapa tahun, terutama setelah dia tidak menghadiri pemakaman dan tidak menemui orang tua temannya itu.
Namun kejadian itu sekaligus menjadi titik balik bagi kehidupan agamanya. “Saya kehilangan kepercayaan selama bertahun-tahun, tapi November itu merupakan pertama kalinya saya berdoa kepada Tuhan untuk sesuatu, meminta kepadanya untuk sesuatu, “ ungkapnya.
NEW YORK TIMES | SUNARIAH