"Ini 'tugas sangat rumit dan kecil kemungkinan untuk berhasil," ujar Kepala Unit Eksplorasi dan Produksi BP Doug Suttles seperti dikutip kantor berita Reuters. Perusahaan tersebut juga mendatangkan lebih dari 30 kapal pembersih dan sejumlah pesawat udara untuk menyemprotkan bahan pemencar (dispersant) ke lapisan minyak yang mengambang.
Bila langkah ini gagal, pengeboran harus dilakukan untuk mengurangi tekanan dengan mencegat arus. Tetapi upaya ini dapat memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan karena kedalaman anjungan yang rusak. Tak heran apabila peristiwa yang diklaim terburuk dalam sejarah pencemaran lingkungan
Musibah ini bermula ketika Sebuah anjungan pengeboran minyak yang disewa oleh perusahaan minyak BP meledak dan tenggelam di lepas pantai Louisiana, Amerika Serikat, Kamis lalu. Alhasil, lebih dari seribu barel minyak per hari bocor ke laut dari sumur yang rusak.
Anjungan Deepwater Horizon terbakar selama 36 jam ketika akhirnya tenggelam pada Kamis pekan kemarin. Padahal petugas sudah berupaya untuk mengendalikan kobaran api. Anjungan itu sedang melakukan pengeboran penjelajahan sekitar 84km tenggara Venice, ketika ledakan terjadi. Sumur tersebut terletak 67 kilometer di lepas pantai Louisiana,
Sebanyak 11 pekerja masih hilang dan dianggap tewas dalam insiden tersebut. Pencarian telah dihentikan. Lebih dari 100 pekerja diselamatkan berkaitan dengan insiden ini. Tumpahan itu mengancam pantai empat negara bagian, yakni Louisiana, Mississippi, Alabama and Florida.
Namun petugas mengatakan tumpahan minyak itu akan memakan waktu paling sedikit tiga hari untuk sampai ke darat. Saat ini, kondisi cuaca menahan minyak sehingga tidak mendekati pesisir dan diharapkan gelombang akan memecah konsentrasi minyak mentah dari kemungkinan mengeras dan kembali tenggelam ke dasar laut.
"Kami sangat-sangat agresif," kata Chief Executive Officer BP Tony Hayward. "Kami akan meresponse kejadian ini dan kami yakin bisa mengatasinya karena kami telah membuat perencanaan dengan baik. Kami akan dihakimi bila kami tak cakap dalam menanggulangi musibah ini." Jika tidak bencana lingkungan bakal merebak di Teluk Meksiko
BBC | REUTERS | BUSINESSWEEK | ANDREE PRIYANTO