"Kami tidak membeli suara, tapi memecahkan masalah yang dihadapi rakyat. Ini wajar dan tidak perlu disampaikan," kata Najib. Dia mengakui bahwa pemerintahannya memang telah menyetujui dana jutaan ringgit untuk proyek di pedesaan Hulu Selangor, tapi itu bukan untuk membeli suara.
Sebelumnya, Anwar menuding bahwa kemenangan Barisan Nasional di Hulu Selangor diperoleh dengan membeli suara pemilih, antara lain dengan menjanjikan sekolah baru dan bahkan membayar tunai kepada para pemilih. Bahkan, menurut Anwar, Barisan Nasional telah menggelontorkan 100 juta ringgit yang dibagi-bagikan kepada setiap pemilih sebesar 65 ribu ringgit.
Baca Juga:
"Pembunuhan karakter, rasis, menyuap, dan bertindak kasar, itulah yang membantu kemenangan mereka. Tapi rakyat Malaysia tidak akan tertipu," Anwar menegaskan.
Dalam pemilu sela tersebut, kandidat Barisan Nasional, P. Kamalanathan, yang menjabat Ketua Informasi Malaysian Indian Congress (MIC), mengungguli kandidat dari oposisi, Zaid Ibrahim, dengan memperoleh 24.997 suara. Jumlah ini jauh melampaui perolehan suara Zaid, yang hanya mengumpulkan 1.725 suara. Sebagian besar suara itu diperoleh Kamalanathan dari pusat pemungutan suara di Batang Kali dan Hulu Bernam. Adapun suara untuk Zaid sebagian besar diperoleh dari Kuala Kubu Baru.
Dengan kemenangan itu, maka kursi parlemen Hulu Selangor jatuh ke Kamalanathan. Dalam pernyataannya kemarin, Najib menegaskan agar kemenangan itu digunakan untuk memperkuat posisi Barisan Nasional pada masa datang, di antaranya dengan melaksanakan proyek yang diinginkan rakyat. Najib juga menegaskan bahwa kemenangan pada Ahad lalu itu berlanjut.
Baca Juga:
"Kemenangan ini memberi semangat baru dan harapan kepada Barisan Nasional untuk masa datang. Meskipun ini hanya satu kemenangan, ini adalah hal yang kita perlukan untuk membangun dan memperkuat Barisan Nasional hingga menjadi partai pada masa datang," ujar Najib.
TODAYONLINE | THE STAR | STRAITS TIMES | SUNARIAH