Presiden kulit hitam pertama Amerika itu mengungkapkan program pertukaran itu secara garis besar. Ini termasuk membuka kesempatan para perempuan dari negara-negara berpenduduk mayoritas muslim untuk magang di perusahaan-perusahaan berteknologi tinggi yang berpusat di Lembah Silikon.
Sebagai balasan, para ahli teknologi mutakhir dari Amerika akan memberikan pelatihan terhadap para pengusaha di Timur Tengah, Turki, dan Asia Tenggara. “Perubahan sebenarnya datang dari bawah ke atas dan karena itulah kita berada di sini,” kata Obama di hadapan 250 pengusaha dari 50 negara dalam pertemuan di Ibu Kota Washington, Amerika.
Ia memang pernah menawarkan membuka lembaran baru dalam hubungan antara negara-negara mayoritas muslim dan Amerika. Komitmen itu ia sampaikan saat berpidato di Ibu Kota Kairo, mesir, juni tahun lalu. Ia menegaskan kedua pihak harus saling menghormati dan mencari persamaan.
BBC/Faisal Assegaf