Dalam suratnya kepada Menteri Pertahanan Amerika Robert Gates, Direktur Eksekutif CPJ Joel Simon mengatakan 16 wartawan dan tiga asisten media dibunuh oleh serdadu Amerika sejak negara adi daya itu menginvasi Irak tujuh tahun lalu.
Simon menyerukan pengusutan yang menyeluruh, jujur, dan terbuka terhadap semua kasus itu. “Investigasi itu akan menguntungkan militer dan media dan dalam jangka panjang bisa menjadi pelajaran yang masuk dalam salah satu jenis pelatihan bagi tentara,” katanya.
Meski begitu ia mengakui pihaknya tidak memiliki bukti apakah serdadu Amerika sengaja menyasar para wartawan. Yang pasti, hasil riset lembaganya menunjukan tidak ada keseriusan mengusut kasus terbunuhnya jurnalis dan bahkan ada upaya menutup-nutupi.
Secara keseluruhan, jumlah wartawan yang terbunuh di Negeri Dua Sungai itu sejak pasukan Amerika datang pada 2003 mencapai 140 orang. Para wartawan perang itu paling banyak meninggal pada 2006 dan 2007, yakni masing-masing 32 orang.
Washington Post/Faisal Assegaf