"Akan ada perebutan kembali Ratchaprasong (markas demonstran), tapi prosesnya, tindakannya bagaimana dan kapan, kami tidak akan mengumumkannya karena itu tergantung beberapa hal," kata Abhisit.
Selain mengeluarkan ancaman, Abhisit menolak dengan tegas tawaran demonstran, yang menamakan diri mereka Kaus Merah, agar mengakhiri protes dengan membubarkan parlemen dan segera menggelar pemilihan umum baru.
"Saya tidak yakin apakah tawaran itu serius. Tapi saya percaya itu bukan jawaban untuk menyelesaikan masalah negara. Saya tidak menerimanya," tutur Abhisit. Dia menambahkan, "Poin utama sekarang adalah bukan membubarkan atau tidak, melainkan bagaimana menyelesaikan masalah keseluruhan."
Pada kesempatan itu, Abhisit juga mengakui bahwa awalnya dia meremehkan demonstran bisa menduduki pusat Kota Bangkok selama beberapa pekan. Tapi sekarang keadaan sudah berbeda dan pemerintah, ujar Abhisit, sedang mempersiapkan langkah selanjutnya untuk menyelesaikan kemelut itu.
"Penyelesaian masalah ini sedang berlangsung dan mungkin tidak menyenangkan siapa pun," ucapnya.
Kepala militer Thailand, Jenderal Anupong Paojinda, yang mendampingi Abhisit pada kesempatan itu, menyatakan akan mendukung kebijakan pemerintah. "Kami militer untuk bangsa, untuk kerajaan, dan untuk rakyat. Kami akan melakukan tugas kami tanpa berpihak. Kami akan mengikuti kebijakan pemerintah," kata Anupong.
Dia juga membantah anggapan bahwa ada keretakan di tubuh organisasi yang dipimpinnya. Oleh beberapa pihak, kemunculan keduanya dianggap sengaja untuk memperlihatkan bahwa militer dan pemerintah bersatu.
BANGKOK POST | BBC | AP | SUNARIAH