Juru bicara militer Thailand Kolonel Sansern Kaewkamnerd menyatakan kekuatan militer tetap menjadi pilihan dan masih tetap bisa digunakan jika situasi berjalan di luar kendali pemerintah.
Menurut dia, laporan Komandan Angkatan Darat Jenderal Anupong Paojindatentara pada Jumat lalu bahwa 200 komandan lapangan dilarang menggunakan kekerasan untuk mencegah jatuhnya lagi korban jiwa pengunjuk rasa adalah pernyataan yang tidak akurat.
Sansern mengatakan sebuah operasi militer harus diprogram dengan baik dan pengunjuk rasa yang tidak bersalah harus dilindungi dari lokasi demonstrasi besar-besaran saat terjadi kerusuhan.
"Ada teroris menyusup di demonstran. Mereka menggunakan senjata untuk menyerang orang yang tidak bersalah dan ada pihak yang menyebarkan informasi palsu. Tetapi tidak semua orang di Ratchaprasong adalah teroris," kata Sansern yang juga juru bicara untuk layanan Situasi Darurat (CRES).
Sansern menambahkan, pihaknya juga khawatir serangan militer terhadap pengunjuk rasa di Bangkok akan menimbulkan konflik politik di provinsi lain.
"Ada yang beroperasi di wilayah Ratchaprasong, bisa menyulut kerusuhan di beberapa provinsi lain dan bisa menimbulkan konflik di masa mendatang," katanya.
BANGKOK POST l BASUKI RAHMAT