Ada pula Roberto Saviono “selebriti’ lain dari Italia yang kini hidup bersama 7 pengawal yang diberikan pemerintah Italia berbaur dengan 600-an wartawan yang berkumpul dalam Konferensi Jurnalisme Investigasi Global di Jenewa. Saviano hidup berpindah-pindah negara, untuk menghindari kejaran mafia Italia yang ingin membunuhnya setelah bukunya, Gommorra—yang membongkar Camorra jaringan mafia para godfather Napoli yang sangat berkuasa, menjadi best seller yang terjual hingga jutaan copy di daratan Eropa, terutama.
Hampir semua media besar dunia mengirimkan perwakilannya. Fokus bahasan investigasi yang masih terus berlangsung hingga Sabtu petang, 24 April, adalah soal Gang dan Mafia, Korupsi Sepakbola, Investigasi Perbankan, Penyelundupan Narkoba, Perubahan Cuaca, Penyelundupan Manusia, Bajak Laut di AfrikaTengah, Skandal Vatikan, Terorisme, dan Bagaimana Membiayai Investigasi di Masa Depan.
Dari Asia hadir perwakilan tak sampai 10 negara. Dari Asia Tenggara, yang hadir hanya Tempo, perwakilan dari Filipina. Media Asia lain yang turut diundang adalah Cina, India, Vietnam, dan Irak. Muntazer “Sepatu” Al Zaidi yang melempar sepatu ke George Bush, saat mantan Presiden Amerika Serikat itu berkunjung ke Irak pada 2009.
“Saya dipenjara selama satu tahun. Setelah ke luar, saya berpindah tinggal di Beirut karena terlalu berbahaya untuk bekerja di Irak sebagai wartawan,” ujarnya kepada Tempo di saat jeda makan siang. Al Zaidi hanya berani makan salad, dia bahkan menolak makan ayam dan udang. “Saya khawatir tidak halal, minyak atau bumbu-bumbunya, jadi lebih aman makan salad dan minum air putih saja,” dia menambahkan sembari tertawa.
Hermien Y. Kleden (Jenewa, Swiss)