Sebelumnya, Anwar menuding konsep "1 Malaysia" yang diperkenalkan oleh Perdana Menteri Najib Razak dibuat oleh perusahaan asing yang berafiliasi dengan Israel. Sebab, konsep itu sama dengan program Israel Satu, yang dibuat oleh Perdana Menteri Israel Ehud Barak pada 1999.
Seperti dilaporkan kemarin, keputusan itu dibuat setelah terjadi kisruh di parlemen. Anggota saling memaki, kemudian berujung pada aksi walkout oleh oposisi. Kendati demikian, parlemen tetap memutuskan mengajukan Anwar ke Komite Kebenaran dan Hak Istimewa Parlemen, setelah anggota dewan dari Barisan Nasional setuju.
Baca Juga:
Menanggapi hal ini, Anwar mengatakan siap. Namun dia menuding langkah itu sengaja disiapkan parlemen sebagai upaya untuk menjegalnya. “Dalam mosi, mereka telah menyiapkan kata-kata seolah saya bersalah menyesatkan parlemen, dan Komite harus merekomendasikan jenis hukuman untuk saya,” katanya kepada reporter.
Adapun anggota parlemen terakhir yang pernah diajukan ke Komite adalah Ketua Partai Aksi Demokratik Karpal Singh pada 2004. Dia kemudian diskors selama enam bulan tanpa tunjangan.
Ancaman yang siap menggembosi kekuatan oposisi tak hanya datang dari parlemen. Kemarin Presiden Asosiasi Cina Malaysia, Chua Soi Lek, mengecam pemerintah Negara Bagian Selangor yang dipegang oposisi. Menurut Chua Soi, oposisi gagal memenuhi janji yang mereka ikrarkan saat kampanye dua tahun yang lalu .
Baca Juga:
“Setelah dua tahun, rakyat menuntut untuk mengetahui di mana perubahan, atau (jika ada perubahan) perubahan apa yang signifikan,” katanya setelah berkampanye untuk Barisan Nasional dalam pemilihan umum sela di Hulu Selangor.
STRAITS TIMES | THE STAR | NST | SUNARIAH