Namun kabar itu serta-merta dibantah pemerintah Korea Selatan sendiri. "Tak ada tanda-tanda Korea Utara siap melakukan uji nuklir yang ketiga," kata Menteri Luar Negeri Korea Selatan Yu Myung-hwan kepada para wartawan. Menteri Yu Myung justru mempersoalkan kemungkinan keterlibatan Korea Utara atas tenggelamnya Kapal Chonan.
"Jika terbukti benar Korea Utara terlibat," ujar Yu Myung, "saya kira pembicaraan enam pihak tak mungkin dilaksanakan untuk sementara waktu." Kapal patroli jenis korvet (kapal perang kecil) berbobot 1.200 ton milik Angkatan Laut Korea Selatan itu tenggelam pada 26 Maret lalu di Laut Kuning dan menewaskan 46 awaknya.
Sejumlah perwira penyelidik Korea Selatan menyebutkan, kapal tersebut tenggelam akibat ledakan yang berasal dari luar kapal. Namun mereka belum berani memastikan apakah ledakan dari luar itu berasal dari negeri tetangganya, Korea Utara. "Kami masih menyelidiki," ujar Yu Myung.
Korea Utara telah memboikot perundingan-perundingan pelucutan senjata nuklir internasional selama setahun ini. Pyongyang mengajukan beberapa syarat untuk kembali ke meja perundingan, termasuk menghentikan sanksi-sanksi yang dikenakan Perserikatan Bangsa-Bangsa kepada Pyongyang, setelah uji coba terakhir senjata nuklirnya pada Mei 2009.
Korea Utara juga mundur dalam perundingan enam negara, yang berupaya menghentikan program nuklirnya sejak April tahun lalu. Enam negara yang terlibat dalam perundingan itu adalah Korea Selatan, Korea Utara, Amerika Serikat, Rusia, Jepang, dan Cina sebagai tuan rumah.
KOREATIMES | VANCOUVERSUN | ANDREE PRIYANTO