Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wawancara Tempo dengan Juru bicara Komando Operasi Darurat Thailand  

image-gnews
Panglima Angkatan Bersenjata Thailand Jenderal Anupong Paojinda [tengah] bersama pejabat tinggi militer Thailand di Bangkok.
Panglima Angkatan Bersenjata Thailand Jenderal Anupong Paojinda [tengah] bersama pejabat tinggi militer Thailand di Bangkok.
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Anupong menjadi pemimpin Komando Operasi Darurat ketika dia diberi sebagian wewenang Suthep dalam menyelesaikan persoalan politik dengan Kaus Merah. Kini dia menjadi sorotan, dengan wewenangnya yang besar, dia bisa melakukan tindakan tegas, termasuk keras menghadapi para demonstran yang sudah lebih dari dua pekan menduduki salah satu kawasan bisnis Bangkok, Ratchaprasong.
Dilema dihadapi Anupong yang diharapkan bisa mengatasi persoalan ini. Apalagi, belajar dari peristiwa di Monumen Demokrasi di Jembatan Phan Fa, yang menewaskan 24 orang, termasuk lima anggotanya. "Kami akan mencegah mereka menguasai kawasan ekonomi lain," kata juru bicara Komando, Kolonel Werachon Sukondhapatipak, kepada Yophiandi dari Tempo di Bangkok kemarin. Berikut ini petikannya.


Sekarang Jenderal Anupong yang menjadi kepala Komando Darurat. Tentara akan menekan?

Yang pasti, tentara tak akan menggunakan kekerasan untuk mengatasi masalah ini. Kami akan melaksanakan upaya hukum. Kami tak akan menyerbu demonstrasi (lagi). Sementara ini kami mencegah mereka menguasai daerah lebih luas lagi. Kan pemimpin Kaus Merah sudah menyatakan akan menuju Silom yang menjadi jantung area bisnis Bangkok. Bila itu terjadi akan sangat mahal ongkosnya buat negeri ini.

Tentara ingin melihat celah mereka melanggar hukum lagi?

Ya, bila ada tindakan mereka melanggar hukum, saat itu juga kami akan bertindak. Tapi bila status quo seperti ini (meski sudah ada pelanggaran sebelumnya), kami tak akan melakukan apa pun.

Bertindak maksudnya akan keras?

Tentu kami akan menghindari bertindak keras. Tapi, kalau ada tindakan mereka akan menguasai gedung publik dan pemerintahan, itu akan kami cegah. Kami akan membarikade dulu. Semua sesuai dengan kondisi saat itu. Kalau unjuk rasa damai, tak ada masalah. Yang penting kami negosiasi dulu.

Jadi kawasan Ratchaprasong akan dibiarkan dikuasai mereka?

Sangat sulit melakukan negosiasi sekarang. Anda tahu, meski bila ada banyak orang, kami tak akan bertindak keras. Kami belajar dari situasi lalu (Sabtu). Mereka juga warga Thailand. Kami akan menunggu sampai mereka melakukan pelanggaran hukum.

Apa sebenarnya yang terjadi dengan peristiwa Sabtu lalu?

Banyak teori. Tapi ini sedang dilakukan investigasi oleh polisi. Saya tak bisa menjawab itu. Yang patut ditanyakan, siapa yang dapat keuntungan dari peristiwa itu. Kaus Merah kan. Kalau Anda tahu jawabnya, Anda pasti paham siapa yang memulai.


Mengapa bisa terpancing?

Kami hanya ingin mengatasi pengunjuk rasa saat itu. Tentara di lapangan yang diturunkan. Yang jelas, kami tak ingin melakukan kekerasan, karena itu tentara sudah mundur. Orang dengan pakaian hitam-hitam itu adalah teroris yang menyusup.

Apa yang tentara lihat tentang situasi ini?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang jelas, ini persoalan politik. Persoalan politik mesti diselesaikan dengan cara politik.

Sampai berapa lama?

Sulit menjawabnya. Bila pemerintah membubarkan parlemen, selesai sudah. Yang pasti kami akan selesaikan secepatnya.

Jenderal Anupong pernah bilang lebih baik parlemen dibubarkan.

Bukan begitu yang dia bilang. Dia bilang, soal politik mesti selesai dengan cara politik. Pembubaran parlemen juga salah satu opsi karena itu adalah instrumen politik. Akan terjadi kapan pun. Cuma soal waktu, bagaimana negosiasi kedua pihak, pemerintah dan Kaus Merah. Sekarang sulit, karena Kaus Merah menutup pintu negosiasi.

Pemerintah pernah mencoba menangkap para pemimpin Kaus Merah pekan lalu. Kenapa gagal?

Informasi intelijennya bocor. Entah kenapa, tapi saya tak dalam posisi mengkritisi polisi.

Yophiandi (Bangkok)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Thailand, di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Jumat, 16 November 2018. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand, Sabtu, 17 November 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.


110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

Suasana saat warga menunggu di tepi jalan di sekitar Grand Palace untuk mengikuti upacara kremasi mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, di Bangkok, Thailand, 24 Oktober 2017. AFP PHOTO
110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.


Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Shinawatra. Guardian.co.uk
Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.


Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Mantan PM Thailand, Yingluck Shinawatra, tersenyum saat menerima media asing di rumahnya di Bangkok, Thailand, 12 Februari 2016. Menurut pengamat, Yingluck dan keluarga Shinawatra akan terlibat pada kampanye Pemilu 2017.  REUTERS/Jorge Silva
Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.


Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Kimlun Jinakul (91) meraih gelar sarjana ekologi manusia di Sukhothai Thammathirat Open University dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun. AP Photo
Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat


UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

Raja baru Thailand, Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun berbicara setelah mendapat undangan dari parlemen untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai raja di Bangkok Dusit Palace, Thailand, 1 Desember 2016. Thailand Royal Household Bureau/Handout via REUTERS.
UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.


Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Pusat Kerajaan Thailand/TEMPO/Nico J Tampi
Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.


Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn


FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.


Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Sodahead.com
Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.