Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paus Temui Korban Pelecehan Seksual Pendeta di Malta  

image-gnews
Paus Benedict XVI bertemu dengan sejumlah remaja di dek sebuah kapal di Malta (18/4). AP/Antonio Calanni
Paus Benedict XVI bertemu dengan sejumlah remaja di dek sebuah kapal di Malta (18/4). AP/Antonio Calanni
Iklan

TEMPO Interaktif, Malta - Menyusul skandal pelecehan seksual yang melanda gereja Katolik beberapa bulan terakhir, Paus Benedict XVI secara pribadi hari Minggu menemui sekelompok korban pelecehan seksual oleh para pendeta. Paus menyampaikan rasa malu dan duka citanya atas keadaan yang menimpa mereka, kata Vatikan.

"Paus sangat terharu atas cerita-cerita mereka dan menyampaikan rasa malu dan duka citanya atas apa yang dialami para korban dan keluarganya," kata Vatikan dalam sebuah pernyataan setelah Paus bertemu delapan pria Malta yang dilecehkan saat mereka muda dalam sebuah panti asuhan.

"Dia berdoa bersama mereka dan menjamin bahwa gereja akan bertindak, dan akan terus bekerja, dengan seluruh kekuatannya untuk menyelidiki dugaan itu, melaporkan mereka yang bertanggng jawab atas pelecehan dan melakukan tindakan efektif untuk menjaga anak-anak muda di masa depan," kata pernyataan itu.

Gereja menghadapi gelombang tuduhan dalam beberapa bulan ini, yaitu telah menutup-nutupi pelecehan seksual anak-anak oleh pendeta dan gagal mengambil tindakan hukum gereja untuk menghukum para pendeta pedofil dan memindahkan mereka dari pekerjaan bersama anak-anak.

Minggu lalu Vatikan menerbitkan sebuah petunjuk yang menjelaskan prosedur yang harus diikuti uskup dalam kasus-kasus pelecehan.

Namun, hingga Minggu, Paus tidak secara langsung menyebut isu tersebut sejak skandal itu terungkap.

Lawrence Grech, 37, salah satu pria yang bertemu dengan Paus hari Minggu, mengatakan pertemuan itu sebuah penebusan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Anda berdoa untuk saya dan mengisi kekosongan yang saya rasakan 25 tahun terakhir," kata Grech kepada Paus. "Saya kehilangan iman, segalanya, karena orang-orang seperti anda telah melakukan kerusakan pada saya."

"Saya bangga dengan anda," kata Paus, menurut Grech. "Saya berdoa untuk anda atas keberanian anda untuk datang dan berbicara."

Grech adalah salah satu dari 10 pria pada 2003 yang mengajukan gugatan kriminal terhadap empat pendeta yang menurut mereka telah melecehkan mereka saat mereka berada di sebuah panti asuhan di Malta. Dia dan lainnya telah mengeluhkan bahwa keuskupan Malta telah menyelidiki kasus itu selama tujuh tahun namun tidak mengambil tindakan terhadap para pendeta. Tiga masih bekerja sebagai pendeta di Malta dan satu sekarang di Italia, kata Grech.

Paus bertemu dengan para korban selama 20 menit dalam kapel Apostolic Nunciature di Malta, jauh dari media. Dua uskup lokal dan beberapa anggota rombongan Paus juga hadir. "Suasananya sangat antusias namun tenang," kata juru bicara Vatikan, Pastor Federico Lombardi, dalam konferensi pers.

Ini merupakan kunjungan keempat Paus yang serupa. Dia juga bertemu dengan korban pelecehan saat mengunjungi Amerika dan Australia tahun 2008, dan di Roma tahun lalu.

NEW YORK TIMES | ERWIN Z

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

30 hari lalu

Ilustrasi pasangan cemburu. Freepik.com
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.


Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

32 hari lalu

Aktor dan produser Johnny Depp hadir dalam sesi pemotretan untuk mempromosikan film dokumenter
Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.


Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

34 hari lalu

Dan Schneider, mantan produser Nickelodeon. Foto: YouTube DanWarp
Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.


Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

35 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.


Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

37 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Nurul Gufron, Sekjen KPK, Cahya Hardianto Harefa, Direktur Penindakan Asep Guntur Rahayu (kiri) dan juru bicara KPK, Ali Fikri (kanan), menghadirkan 15 orang petugas Rutan KPK resmi memakai rompi tahanan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.


Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

49 hari lalu

Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno didampingi kuasa hukumnya usai menjalani pemeriksaan dugaan kasus pelecehan seksual di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. Dalam keteranganya, tudingan adanya pelecehan seksual tersebut hanya asumsi karna tidak ada bukti yang sah, ia juga mengaku kasus ini bagian dari politisasi menjelang pemilihan rektor. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan


Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

53 hari lalu

Ilustrasi Pelecehan Seksual. govexec.com
Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan


Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

54 hari lalu

Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno alias ETH, 72 tahun, saat tiba di Polda Metro Jaya, Kamis, 29 Februari 2024. Foto: ANTARA/Ilham Kausar
Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual


Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

54 hari lalu

Demonstran membakar kayu dan kardus di depan Gedung Rektor Universitas Pancasila, saat demonstrasi menolak rektor yang diduga mmelakukan pelecehan di Lenteng Agung, Jakarta, 27 Februari 2024. TEMPO/Jati Mahatmaji
Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.


Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

56 hari lalu

Sekretaris YPPUP Yoga Satrio didampingi Plt Rektor Universitas Pancasila Sri Widyastuti (tengah) dan Warek IV Diennaryati Tjokrosuprihatono saat jumpa pers di lantai 2 Gedung Rektorat Universitas Pancasila, Kampus Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa, 27 Februari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual