TEMPO Interaktif, LONDON - Badan Pengatur Perjalanan Udara Eropa atau Eurocontrol belum bisa memastikan kapan penerbangan sementara ke Eropa ini dibatalkan. Hingga hari ini, belasan ribu penerbangan di sekujur Eropa sementara terhenti menyusul awan tebal vulkanik yang menganggu lalu lintas akibat letusan Gunung Evjallajokull di Islandia selatan.
Hingga Jumat kemarin, setidaknya ada 17 ribu penerbangan dari dan ke Eropa yang terpaksa dibatalkan dan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Padahal normalnya, dalam sehari penerbangan ke kawasan benua ini ada sekitar 28 ribu, terutama menjelang akhir pekan.
Selain jalur udara yang melintasi Inggris dan Irlandia, Eurocontrol juga menutup jalur ke Perancis, Denmark, Norwegia, Swedia, Finlandia, dan Belgia. “Prakiraan cuaca menyatakan awan abu vulkanik terus bergerak ke arah timur dan tenggara. Awan belum akan reda hingga 24 jam ke depan”, begitu penjelasan Eurocontrol.
Beberapa bandara tersibuk di Eropa seperti Schipol di Amsterdam, Heathrow di London atau pun Charles de Gaulle di Paris, dihentikan sepenuhnya. Di Perancis sebanyak 25 bandara udara tak memberangkatkan pesawat. Di Jerman, ada 10 bandara tak beroperasi.
Manajemen Bandara Inggris bahkan mebatalkan seluruh setelah mendapat imbauan dan larangan terbang dari Layanan Lalu Lintas Udara Nasional Inggris atau NATS. Meski begitu, tetap saja ada bandara yang bandel dengan membuka jalur penerbangan. Terutama yang melayani rute Skotlandia dan Irlandia Utara. NATS memberlakukan perintah penghentian aktivitas sementara untuk ruang udara internasional sampai hari ini pukul 01.00 waktu Inggris (08.00 WIB).
Penutupan penerbangan sementara ini membuat sejumlah bandara kerepotan melayani penumpang yang sudah kadung terjebak. Bandara Frankfurt Jerman misalnya, terpaksa menyediakan ruang pengungsi dan makanan bagi para penumpang. Ribuan kantong tidur, minuman, sup panas hingga popok bayi digelontor di ruang bandara. “ Terpaksa kami lakukan untuk penumpang yang tak bisa balik” kata Robert Payne, Juru bicara Bandara Frankfurt.
Peta abu vulkanik ini juga berimbas ke Amerika dan Asia. Kemarin, Delta Airline dari Amerika Serikat menunda 65 penerbangannya ke Eropa. Pun juga Cathay Pasific, KLM, Malaysia Airline dari Kuala Lumpur ke London, Paris, Frankfurt dan Amsterdam.
Sejak meletus akhir Maret lalu, gunung Evjallajokull di Islandia selatan tak pernah berhenti menyemburkan abu vulkaniknya. Ahli geologi Profesor John Davidson dari Universitas Durham, Inggris mengaku belum bisa memastikan sampai kapan situasi ini berakhir. “ Terurainya abu tergantung cuaca. Bukan erupsi gunung yang jadi penyebab, tapi angin yang berhembus ke Ingris membawa abu vulkanik bersamanya” ujarnya.
Ilmuwan, kata Davidson, masih mencari tahu seberapa jauh ketebalan abu yang dinilai membahayakan penerbangan. Jika masih tebal dan menggulung, dipastikan jadwal penerbangan ke Eropa tetap akan kunjung menentu.
BBC | AP | AFP | CNN | ANANDA BADUDU | WDA