Setelah ditinggalkan demonstran dan ditutup sementara, kawasan jembatan Phan Fa kembali dibuka untuk umum. Kawasan ini dekat dengan titik sentral pemerintahan tersebut, seperti Kantor Perdana Menteri (Government House) Abhisit Vejjajiva, Gedung Parlemen, dan kawasan wisata Kaosan.
Sejak Rabu lalu kekuatan Kaus Merah dipusatkan di kawasan Ratchaprasong. Kedua kawasan ini—Phan Fa dan Ratchaprasong—sejak unjuk rasa bulan lalu, dikuasai oleh pengunjuk rasa yang menjadi pendukung bekas Perdana Menteri Thaksin Shinawatra. “Kita pindah ke sini untuk menyatukan kekuatan,” ujar pemimpin Kaus Merah Nathawut Saikua di panggung di Ratchaprasong.
Pada Sabtu pekan lalu, terjadi bentrokan berdarah antara militer yang diberi otoritas oleh pemerintah dan hukum Kondisi Darurat (Internal Security Act). Akibatnya, 23 orang tewas akibat ditembak, dan pukulan, serta ratusan luka-luka, terkena pukulan dan serempetan peluru.
Meski menderita korban meninggal terbesar, Kaus Merah merebut simbol kekkuatan militer, lima tank dan tiga kendaraan berat pengangkut tentara. Alat berat ini dipamerkan pada publik dengan moncong tank dan rantai baja yang mengelilingi roda, dipreteli. Kendaraan berat itu juga dicorat coret yang berbunyi peringatan supaya pemerintah jangan lagi berani menyerang mereka. “Inilah buktinya, dengan tangan kosong, kami berhasil merebut tank Anda. Jangan sampai Anda berani mengambil pemimpin kami,” bunyi tulisan berbahasa Thai dengan terjembahan bahasa Inggris itu.
Yophiandi (Bangkok)