Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PBB: Pakistan Gagal Melindungi Bhutto

image-gnews
Peringatan dua tahun  meninggalnya Benazir Bhutto pada 2009 lalu. AP Photo/Pervez Masih
Peringatan dua tahun meninggalnya Benazir Bhutto pada 2009 lalu. AP Photo/Pervez Masih
Iklan

TEMPO Interaktif, PBB - Pakistan dianggap gagal melindungi mantan perdana menteri Benazir Bhutto. Persatuan Bangsa Bangsa juga menuduh Pakistan tak serius dalam penyelidikan pembunuhan dan "sangat menghambat" penyelidikan PBB.

 

Bhutto tewas dalam serangan senjata dan bom bunuh diri saat dia melakukan kampanye pemilihan di kota Rawalpindi pada tanggal 27 Desember 2007. Kematiannya hanya seminggu setelah ia kembali ke Pakistan dari delapan tahun di pengasingan.

"Dia meninggal ketika seorang pembom bunuh diri berusia 15 tahun meledakkan bom di dekat kendaraan, tidak ada yang percaya bahwa anak ini bertindak sendirian," dalam laporan 65 halaman oleh komisi penyelidikan PBB. "Komisi bingung oleh upaya otoritas tinggi pemerintah Pakistan yang menghalangi akses ke sumber-sumber militer dan intelijen."

Penyidik PBB percaya bahwa kegagalan untuk memeriksa secara efektif kematian Bhutto adalah "disengaja," kata laporan itu. Bahkan menambahkan penyelidikan mereka "sangat terhambat."

"Pembunuhan Benazir dapat dicegah jika tindakan pengamanan yang memadai telah diambil," kesimpulan dari laporan itu.

Kematian Bhuto tidak dipercaya oleh sebagian militer Pakistan bahwa menjadi korban dari rencana sekutu Jenderal Pervez Musharraf, presiden pada saat itu, yang tidak ingin dia berkuasa.

Laporan ini tidak menyebutkan nama-nama penjahat yang dicurigai. Namun, PBB mendesak Pakistan untuk melakukan penyelidikan yang layak, diikuti penyelidikan sembilan bulan oleh panel tiga-orang yang dipimpin oleh Duta Besar Cile untuk PBB Heraldo Munoz.

Pernyataan itu disampaikan pada hari Kamis (15/4) kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon. Laporan itu tertunda selama lebih dari dua minggu karena permintaan Presiden Asif Ali Zardari, suami Benazir Bhutto, untuk memungkinkan komisi mendengar bukti dari tiga kepala negara bagian yang tidak diidentifikasi jati dirinya.

Tidak Ada Otopsi dan Tidak Ada Bukti Forensik

Bhutto kembali ke Pakistan --yang merupakan sekutu kunci Amerika Serikat dalam perang melawan al Qaeda dan Taliban-- untuk ikut kontes pemilihan umum di bawah perjanjian pembagian kekuasaan dengan Musharraf dengan campur tangan Washington membantu sebagai brokernya.

Sebelumnya Bhutto selamat dari serangan bom pada kampanye berjam-jam setelah tiba di rumahnya di kota Karachi pada Oktober 2007. Sekitar 140 orang tewas waktu itu.

Setelah pengeboman itu, Bhutto telah berbicara tentang peringatan dari “negara sahabat”, meski dia tidak mengungkapkan detilnya. Laporan PBB mengatakan badan intelijen Pakistan, ISI, memberitahu para penyelidik telah menerima informasi dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab mengenai ancaman terhadap Bhutto.

PBB juga melaporkan Musharraf sudah menyadari dan melacak banyak ancaman terhadap Bhutto. Tapi pemerintahannya "tidak lebih dari meneruskan ancaman mereka padanya dan untuk pemerintah provinsi dan tidak ada proaktif dalam menetralisir mereka atau memastikan bahwa keamanan yang diberikan sepadan dengan ancaman itu," katanya.

Laporan tersebut dijelaskan banyak kegagalan dalam menyelidiki pembunuhan itu. Polisi distrik Rawalpindi yang bertanggung jawab dalam keamanan di wilayahnya ternyata tidak mengumpulkan atau menyimpan bukti, bahkan mencegah pemeriksaan forensik yang tepat. Kegagalan untuk melakukan otopsi juga membuat mustahil untuk menentukan penyebab pasti kematian.

Tindakan ini disengaja oleh polisi, kata laporan itu. "Pejabat ini, sebagian karena takut keterlibatan badan intelijen, yang tidak yakin tentang bagaimana seharusnya mereka bertindak sebagai profesional, mereka seharusnya lakukan," katanya.

Mantan pemerintah yang dipimpin oleh sekutu Musharraf menyalahkan pemimpin Taliban Pakistan terakhir dan sekutu al Qaeda Baitullah Mehsud atas pembunuhan Bhutto. Padahal Mehsud telah dilaporkan tewas dalam serangan Amerika Serikat pada Agustus lalu. Tuduhan terhadap Mehsud ini dianggap teori konspirasi Pakistan dalam rangka mengaburkan siapa yang berada di belakang pembunuhan itu.

Kepala PBB mendirikan panel pada bulan Juli 2009 atas permintaan pemerintah koalisi Pakistan, dipimpin oleh Partai Rakyat Pakistan milik Bhutto. Mandat penyidikan selama enam bulan diperpanjang karena besarnya tugas.


REUTERS| NUR HARYANTO


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.


Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz
Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.