TEMPO Interaktif, Teyit - Presiden Kirgistan yang digulingkan Kurmanbek Bakiyev, Kamis waktu setempat, telah mengundurkan diri, sepekan setelah pemberontakan terhadap pemerintahannya yang dalam lima tahun menimbulkan kekhawatiran perang saudara.
Bakiyev terbang ke negara tetangganya, Kazakhstan, melalui pangkalan udara pasukan Amerika Serikat di Jalalabab. "Kurmanbek Bakiyev telah terbang ke Kazakhstan, di mana ia akan merundingkan penyelesaian krisis," kata ajudan Bakiyev, Ravshan ajudan Dzhamgyrchiyev.
Sebuah sumber dalam pemerintahan sementara yang mengambil alih kekuasaan Bakiyev pada 7 April, menyebutkan Bakiyev telah menandatangani surat pengunduran diri.
Bakiyev sebelumnya bersembunyi di bagian selatan Kirgistan bersama pengawal bersenjata, berusaha untuk menggalang dukungan dan merebut kembali kekuasaan.
Kemarin, Bakiyev gagal berpidato di hadapan ratusan pendukungnya karena serangan kelompok pro-pemerintah sementara. Massa anti-Bakiyev merangsek sambil melempari para pendukung Bakiyev yang berkumpul di Alun-alun Osh, kota terbesar di negara itu setelah Ibu Kota Bishkek. Para pengawal Bakiyev langsung melepaskan tembakan peringatan sambil menyelamatkan dia ke dalam mobil. Bakiyev selamat dan dilarikan ke kota kelahirannya Jalal-Abad.
Di Washington, pihak Departemen Luar Negeri mengatakan, Presiden Barack Obama, Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev membicarakan krisis di Kirgistan selama KTT nuklir pekan ini yang berlangsung di Ibu Kota Amerika.
Seorang juru bicara PJ Crowley mengatakan Amerika Serikat percaya Bakiyev telah dievakuasi dengan pesawat Kazakh.
REUTERS l BASUKI RAHMAT