Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bila Tank Jadi Hiburan Rakyat

image-gnews
Seorang wanita menaburkan bedak di tubuh temannya saat perayaan Festival Songkran (tahun baru Thailand) di Petaling Jaya, Malaysia,(12/4). Perayaan ini diisi dengan saling menyiramkan air dan bedak. AP Photo/Lai Seng Sin
Seorang wanita menaburkan bedak di tubuh temannya saat perayaan Festival Songkran (tahun baru Thailand) di Petaling Jaya, Malaysia,(12/4). Perayaan ini diisi dengan saling menyiramkan air dan bedak. AP Photo/Lai Seng Sin
Iklan
TEMPO Interaktif, Bangkok -Jembatan Phan Fa, yang menjadi saksi bisu drama berdarah Sabtu lalu, kini disesaki rakyat Thailand yang merayakan tahun baru Thailand, Songkran. "Apa yang terjadi Sabtu lalu sangat mengerikan. Mudah-mudahan tak terjadi lagi," ujar seorang bintara polisi yang berfoto bersama kawan-kawannya di Monumen Demokrasi

Kemarin masih tampak bekas bentrokan tak seimbang antara tentara dan kelompok Front Demokrasi Antikediktatoran atau Kaus Merah. Empat tank dan tiga mobil pengangkut tentara direbut kelompok ini, yang sebetulnya terdesak di jalan sebelah barat monumen. Selain bangkai kendaraan tentara, tampak beberapa pendukung Kaus Merah bersama warga saling menyemprotkan air, tradisi tahun baru yang lumrah di Thailand.

Dari bentrokan yang menelan 23 orang tewas--umumnya di rumah sakit--itu, kini terjadi saling tuding antara pemerintah dan Kaus Merah, yang juga pendukung Thaksin Shinawatra, soal siapa penyebab dan yang memulai bentrokan.

Juru bicara Perdana Menteri, Panitan Wattanayagorn, secara implisit menengarai Kaus Merah punya milisi terlatih yang juga memiliki senjata yang mereka rebut saat menyerbu Stasiun Satelit Bumi milik pemerintah. Ini respons Kaus Merah setelah pemerintah menutup stasiun televisi Kaus Merah. "Lebih dari 10 pucuk. Tentara masih menghitung berapa yang hilang," ujar bekas dosen keamanan nasional di perguruan tinggi terkenal, Chulalongkorn, ini.

Namun Weng Tojirakarn, salah satu pemimpin Kaus Merah yang diincar pemerintah, membantahnya. "Dari mana kami punya senjata? Orang itu melompat ke sana-kemari, di antara kami, mereka menyusupi kami," kata dokter keluarga dari Bangkok itu. Dia menilai ini siasat pemerintah memecah belah publik Thailand.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang saksi mata menyatakan tak ada senjata di kalangan Kaus Merah. "Mereka cuma punya tongkat pemukul. Tapi saya tak tahu setelahnya," ujar saksi yang segera kabur dari lokasi tiga jam setelah tembakan pertama itu. "Saya kabur dari pintu belakang."

Yophiandi (Bangkok)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Thailand, di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Jumat, 16 November 2018. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand, Sabtu, 17 November 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.


110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

Suasana saat warga menunggu di tepi jalan di sekitar Grand Palace untuk mengikuti upacara kremasi mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, di Bangkok, Thailand, 24 Oktober 2017. AFP PHOTO
110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.


Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Shinawatra. Guardian.co.uk
Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.


Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Mantan PM Thailand, Yingluck Shinawatra, tersenyum saat menerima media asing di rumahnya di Bangkok, Thailand, 12 Februari 2016. Menurut pengamat, Yingluck dan keluarga Shinawatra akan terlibat pada kampanye Pemilu 2017.  REUTERS/Jorge Silva
Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.


Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Kimlun Jinakul (91) meraih gelar sarjana ekologi manusia di Sukhothai Thammathirat Open University dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun. AP Photo
Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat


UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

Raja baru Thailand, Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun berbicara setelah mendapat undangan dari parlemen untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai raja di Bangkok Dusit Palace, Thailand, 1 Desember 2016. Thailand Royal Household Bureau/Handout via REUTERS.
UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.


Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Pusat Kerajaan Thailand/TEMPO/Nico J Tampi
Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.


Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn


FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.


Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Sodahead.com
Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.