TEMPO Interaktif, Hong Kong – Entah disengaja atau tidak, koran harian terkemuka di Hong Kong membuat kesalahan yang benar-benar memalukan. Koran harian berbahasa Inggris South China Morning Post meminta maaf setelah salah mengidentifikasi keterangan foto Presiden Cina Hu Jintao dengan nama seorang aktivis kampanye hak asasi manusia yang dipenjara.
Tulisan di halaman depan pada edisi Selasa (13/4) tersebut - disertai foto Presiden Hu tiba di Andrews Air Force Base sebelum pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama- menempatkan nama Cina dalam tanda kurung setelah "Presiden Hu Jintao."
Tapi bukannya mencetak nama Hu Jintau, koran itu mencetak nama aktivis cina terkemuka, Hu Jia. “The South China Morning Post dengan tulus minta maaf untuk kesalahan terjemahan nama Cina untuk Presiden Hu Jintao di koran kemarin," tulis koran itu di halaman depan.
Hu Jia, 36 tahun, adalah seorang juru kampanye hak asasi manusia dan korban AIDS di Cina sebelum ia dipenjarakan pada bulan April 2008 untuk tiga setengah tahun. Tuduhannya adalah menghasut subversi. Sebelum dipenjara, Hu juga merupakan sumber utama informasi bagi media asing pada pelanggaran hak asasi manusia dan lingkungan, pelanggaran pemerintah, ketidakadilan hukum dan perlakuan terhadap para pembangkang.
Meski sudah minta maaf, koran ini tidak segera bersedia untuk memberi komentar.
MACAUDAILYTIMES.COM| NUR HARYANTO