Sedikitnya 13 orang meregang nyawa dalam pertempuran di bandara, sementara enam lainnya meninggal akibat ledakan dua bom di jalan raya.
Sejumlah mortir ditembakkan dari pasar Bakara ke lapangan udara kota dan istana presiden. Tembakan ini mendorong pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika membalas dengan tembakan artileri.
Para pejuang antipemerintah melakukan penembakan saat pemerintah memperingati ulang tahun ke-50 tentara nasional negara itu yang berlangsung di bandara.
"Sejauh ini kami membawa 13 mayat warga sipil dan lebih dari 30 orang yang terluka. Jumlah korban tewas lebih banyak lagi, kami sekarang sibuk mengumpulkannya," kata Ali Muse, petugas ambulance.
Muse menambahkan, "Di antara yang tewas terdiri anak-anak."
Dia menjelaskan, kejadian ini merupakan serangan terburuk dalam beberapa bulan.
Saat serangan terjadi, Presiden, Perdana Menteri, Ketua DPR, Kepala Kepolisian, dan pejabat senior pemerinta lainnya menghadiri perayaan tersebut.
Pejabat pemerintah Somalia membenarkan telah terjadi serangan tetapi menolak memberikan keterangan rinci.
AL JAZEERA | CHOIRUL