Harian Bangkok Post mengutip sumber tanpa nama menyebut, Abhisit kemungkinan akan membubarkan parlemen dalam enam bulan, tiga bulan lebih cepat dari rencana semula yang ia tawarkan dalam perundingan dengan Kaus Merah. Beberapa pejabat pemerintah melihat tawaran itu sebagai cara terbaik memecahkan kebuntuan politik.
Sumber itu tak menyebut kapan tepatnya pemajuan pemilu akan diumumkan. Kemungkinan, kata sumber itu, setelah liburan Songkran pekan ini. Songkran adalah tahun baru Thailand, berlangsung dari Selasa sampai Kamis. Pemerintah mengulur perayaan Songkran hingga Jumat.
Seorang juru bicara pemerintah mengatakan pemerintah tetap membuka pintu komunikasi dengan Kaus Merah. Namun kubu Kaus Merah menyatakan pintu perundingan telah ditutup menyusul bentrok berdarah yang menewaskan 21 orang itu. "Selama mereka masih melanggar hukum, maka kondisi menjadi sulit," kata juru bicara Panitan Wattanayagorn.
Ribuan pengunjuk rasa meminta Abhisit untuk meninggalkan negara maupun membubarkan parlemen. "Kami tidak bernegosiasi dengan pembunuh," kata pemimpin demonstra Weng Tojirakarn.
Wakil Perdana Menteri Thuagsuban Suthep mengatakan pemerintah akan melanjutkan operasi untuk mengambil kembali tempat umum, tapi gencatan senjata yang disepakati pada Sabtu akan diperpanjang. "Ini akan memakan waktu lama sebelum kami dapat memulai kembali operasi," katanya. Empat tentara Thailand termasuk yang tewas.
CNN | YR