Presiden Omar al-Bashir ikut terlibat dalam pemilu kali ini yang menentukan apakah dia akan terus atau tidak memerintah negeri itu.
Para pemilih nampak berbondong-bondong mendatangi tempat pemungutan suara yang dibuka pada pukul 05.00 GMT, Ahad waktu setempat. Mereka antusias memberikan suaranya untuk presiden serta perwakilan lokal dan Parlemen.
Namun demikian, pemilihan umum yang diikuti multi partai untuk pertama kalinya dalam 24 tahun terakhir, diwarnai boikot partai oposisi karena pemerintah diduga melakukan kecurangan.
Koresponden Al Jazeera Mohammed Adow melaporkan dari ibu kota Khartoum, pengiriman logistik pemilu ke tempat pemungutan suara terlambat beberapa jam dan terjadi kesemrawutan termasuk di luar kota Khartoum.
"Kami mendengar pengiriman logistik pemilu semrawut, kota suara dan surat suara campur baur," ujarnya.
"Pemilu di beberapa tempat di Khartoum sempat diundur beberapa jam karena pengiriman logistik terlambat," tambahnya.
AL JAZEERA | CHOIRUL