Gubernur Helmand Gulab Mangal mengatakan, penahanan tersebut berkaitan dengan serangan mematikan di Lashkar Gah, ibu kota provinsi.
Duagaan tersebut, jelasnya, diperkuat dengan temuan adannya rompi bom bunuh diri, granat tangan, pistol, dan bahan peledak lainnya berada di ruang penyimpanan rumah sakit tempat ketiganya bekerja sebagai relawan amal Emergency Italia.
Berbicara dari Milan kepada Al Jazeera Kepala Emergeny Cecilia Strada membantah keterlibatan anggotanya, ia mengatakan tuduhan itu tanpa dasar.
"Kedengarannya memang masuk akal mereka terlibat dalam perencanaan apapun. Perlu diketahui, mereka telah menghabiskan waktunya bertahun-tahun di Afganistan untuk memberikan bantuan dan memperlakukan orang tanpa bayaran."
The Associated Press menerima sebuah video berisi gambar penggerebekan pasukan Inggis bersama polisi Afganistan, tentara, dan petugas pemerintah terhadap rumah sakit.
Dalam penggerebekan tersebut mereka menemukan sejumlah boks berisi peluru, pistol, granat tangan, tas siap meledak yang tersimpan dalam gudang penyimpanan. Mereka juga menahan tiga warga Italia, namun nama-namam dan indentitasnya tak disebutkan.
Emergency mengatakan, sejak ketiganya ditahan, pihaknya tak bisa berkomunikasi dengan mereka. "Kami tak bisa berkomunikasi dengan mereka. Ketika sambungan telepon kami tersambung dengan telepon selulernya yang menjawab pejabat militer Inggris," ujar Kepala Emergency Strada.
Sementara itu juru bicara NATO mengatakan pasukannya tidak ambil bagian dalam penahanan ketiga warga Italia. Sedangkan malalui juru bicara menteri luar negeri, Menteri Luar Negeri Italia Franco Frattini menjelaskan mengikuti dari dekat penahana tersebut.
AL JAZEERA | CHOIRUL