Laporan resmi dari Rumah Sakit Wachira dan Erawan Medical Center, Ahad (11/4), menyebutkan sebanyak 21 orang tewas dan lebih dari 800 luka-luka.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 16 korban tewas adalah warga sipil, termasuk seorang juru kamera Jepang yang bekerja untuk Kantor Berita Reuters. Sedangkan lima orang lainnya yang tewas adalah tentara.
Pihak Reuters menuntut penyelidikan tuntas atas kematian juru kameranya, Hiro Muramoto. Para pejabat rumah sakit mengatakan dia tewasa terbunuh oleh peluru yang langsung menembus ke dada.
Sebelumnya, pihak medis menyebutkan korban tewas sebanyak 18 orang. Jumlah korban tewas diperkirakan bakal terus bertambah karena banyaknya korban luka-luka. Tragedi berdarah tersebut merupakan kekerasan politik terburuk di Bangkok dalam 18 tahun terakhir ini.
BANGKOK POST l BASUKI RAHMAT