Angka berbeda disebutkan oleh CNN, yakni 18 orang. Di antara mereka yang akan ditahan adalah pemimpin inti UDD, Veera Musikhapong, Jatuporn Prompan, dan Nattawut Saikua. Mereka sebelumnya pernah berunding dengan Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva, tapi gagal mencapai kesepakatan.
Menurut Supisan, permintaan itu diajukan ke pengadilan pada Kamis malam, setelah pemerintah memberlakukan status darurat. Kendati demikian, Kaus Merah, yang merupakan pendukung bekas Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, tetap menentang pemerintah.
Kemarin, kata juru bicara pemerintahan darurat, sekitar 15 ribu demonstran berkumpul di dekat Rajaprasong dan area Phan Fah, dua jalan utama di Ibu Kota Bangkok yang diharamkan dimasuki demonstran. Mereka berkumpul di tempat itu untuk menuntut pemerintah membuka kembali stasiun televisi mereka yang ditutup pemerintah karena dianggap menyebarkan berita bohong.
Selain mendekati dua jalan terlarang itu, demonstran menyerbu halaman kantor Stasiun Thaicom di Provinsi Pathum Thani. Namun polisi antihuru-hara dan tentara berusaha menghalau mereka dengan gas air mata dan semprotan air.
Aksi balasan ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan pasukan keamanan setelah massa Kaus Merah berunjuk rasa hampir sebulan lamanya.
Bentrokan antara Kaus Merah dan pasukan keamanan juga terjadi di depan pintu rumah sakit umum polisi, yang letaknya tak jauh dari Rajaprasong, tempat demonstran berkumpul. Insiden itu terjadi pukul 17.20 waktu setempat. Bentrokan pecah saat massa Kaus Merah berusaha memblokade pintu rumah sakit untuk mencegah polisi keluar. Sejauh ini tidak ada korban terluka maupun tewas.
Kemarin polisi juga menahan dua tersangka pengendara sepeda motor yang membawa enam bom rakitan. Keduanya juga membawa tongkat, peralatan listrik, dan alat komunikasi.
CNN | BANGKOK POST | STRAITS TIMES | PHILSTAR | SUNARIAH