Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaus Merah Tak Gentar Hadapi Keputusan Abhisit

image-gnews
Gerakan Kaus Merah di Thailand. AP Photo
Gerakan Kaus Merah di Thailand. AP Photo
Iklan

TEMPO Interaktif, Bangkok – Kelompok “Baju Merah” tidak mundur. Pengunjuk rasa anti-pemerintah Thailand mengancam akan terus menyerang pada Kamis ini. Menyusul pernyataan Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva memberlakukan keadaan darurat untuk mengendalikan demonstran yang empat minggu pawai dengan tujuan untuk memaksa pemilihan umum.

 

Kini Abhisit menghadapi pilihan yang sulit - kompromi dan melakukan pemilihan yang membuatnya dengan kehilangan kursi atau memulai pemberantasan puluhan ribu pengunjuk rasa yang bisa menimbulkan masalah.

Keadaan darurat yang dideklarasikan di Bangkok dan provinsi-provinsi tetangga memberikan kekuatan tentara untuk menahan orang tanpa perintah pengadilan setelah pengunjuk rasa menyerbu parlemen pada hari Rabu, yang memaksa beberapa pejabat pemerintah melarikan diri dengan helikopter.

Pos-pos pemeriksaan militer sudah didirikan di luar Bangkok untuk menghentikan pengunjuk rasa berbaju merah memasuki kota. Kemungkinan bisa mencapai 15 juta orang dan meningkatkan resiko konfrontasi di pinggiran.

Kerumunan telah menyemut di sentra perdagangan, seperti hotel kelas atas dan area mal di sekitar persimpangan Rachaprasong, Kamis pagi. Sekitar 2.000 sampai 3.000 pengunjuk rasa sudah menyesaki daerah itu.

Salah satu pemimpin "baju merah" Weng Tojirakarn, menyatakan akan tetap memberontak. "Hari ini kita akan terus ofensif, kami tidak dapat duduk diam dan tak melakukan apa-apa. Ini adalah hak kita," kata Weng.

Dia tidak menolak gagasan pembicaraan dengan pemerintah, meskipun diskusi di televisi sebelumnya tidak mencapai apa-apa. "Jika Abhisit datang menawarkan lebih maju dan berbicara, kami terbuka untuk itu, tapi sebelum hal ini terjadi, ia harus menghentikan (pernyataannya) yang menggambarkan kita sebagai musuh," kata Weng.

"Jika dia ingin, kita dapat memulai kembali perundingan. Tetapi jika ia mulai lagi dengan kerangka waktu yang sembilan bulan untuk pembubaran parlemen, kami hanya akan menuntut kerangka waktu dua minggu.”

Meskipun ketegangan semakin meningkat pada Rabu, asing terus membeli cepat-cepat saham Thailand, pembelian bersih mencapai US$ 91.4 juta atau sekitar Rp 823 miliar dan meningkatkan pembelian mereka menjadi US$ 1.82 miliar sejak 22 Februari.

Akibatnya, beberapa analis merasa kemunduran apapun akan kecil. "Skenario dasar kami adalah bahwa pemerintah tidak akan menggunakan kekerasan untuk menindak protes massa, jadi kita positif untuk pasar saham yang hanya harus konsolidasi bukan menjual," kata Teerada Charnyingyong, strategist Phillip Securities.


REUTERS| NUR HARYANTO


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Thailand, di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Jumat, 16 November 2018. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand, Sabtu, 17 November 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.


110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

Suasana saat warga menunggu di tepi jalan di sekitar Grand Palace untuk mengikuti upacara kremasi mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, di Bangkok, Thailand, 24 Oktober 2017. AFP PHOTO
110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.


Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Shinawatra. Guardian.co.uk
Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.


Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Mantan PM Thailand, Yingluck Shinawatra, tersenyum saat menerima media asing di rumahnya di Bangkok, Thailand, 12 Februari 2016. Menurut pengamat, Yingluck dan keluarga Shinawatra akan terlibat pada kampanye Pemilu 2017.  REUTERS/Jorge Silva
Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.


Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Kimlun Jinakul (91) meraih gelar sarjana ekologi manusia di Sukhothai Thammathirat Open University dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun. AP Photo
Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat


UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

Raja baru Thailand, Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun berbicara setelah mendapat undangan dari parlemen untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai raja di Bangkok Dusit Palace, Thailand, 1 Desember 2016. Thailand Royal Household Bureau/Handout via REUTERS.
UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.


Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Pusat Kerajaan Thailand/TEMPO/Nico J Tampi
Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.


Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn


FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.


Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Sodahead.com
Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.