“Partai minta maaf kepada rakyat atas kegagalan mencapai rekonsiliasi nasional dan demokrasi terkait penangkapan, tekanan, siksaan, serta ancaman oleh pihak junta,” kata NLD dalam pernyataan tertulisnya. Meski begitu, mereka berjanji terus memperjuangkan demokrasi dan kebebasan dengan cara damai.
Permohonan maaf NLD ini keluar sepekan setelah partai itu memutuskan memboikot pemilihan umum yang mungkin bakal digelar akhir Oktober atau awal November mendatang. Keputusan itu diambil lantaran undang-undang pemilu yang baru tidak mengizinkan Suu Kyi ikut serta lantaran statusnya sebagai narapidana.
Pemilu tahun ini merupakan yang kedua sejak rezim junta militer yang dipimpin Jenderal Senior Than Shwe berkuasa pada 1962. Pesta demokrasi pertama digelar dua dekade lalu yang dimenangkan oleh NLD. Namun junta tidak mau mengakui hasil itu.
Globe and Mail | Faisal Assegaf