Alhasil, massa Kaus Merah mengalihkan aksinya ke 11 jalan yang dilarang didatangi para demonstran menyusul lumpuhnya arus lalu lintas Bangkok semenjak para pendukung bekas Perdana Menteri Thaksin Shinawatra itu menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran menduduki persimpangan Jalan Rajprasong dan Jembatan Pan Fah pada pekan kemarin.
Sebelumnya Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva mengutuk aksi blokir jalan itu. "Demonstran sudah kelewat batas!" katanya, meski berjanji tetap mengupayakan penyelesaian secara damai lewat perundingan. Namun Deputi Perdana Menteri Suthep Thaugsuban berkehendak lain. Selasa (6/4), serta merta, Suthep mengancam akan memerintahkan polisi menangkap pemimpin aksi demo yang memblokir jalan itu.
"Surat perintah penahanan buat 10 pemimpin Kaus Merah akan segera dibuat!" ujar Suthep, yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban itu. Itu artinya polisi bisa setiap saat meringkus para pemimpin aksi unjuk rasa tersebut di manapun dan kapanpun saja. Bukannya keder, pemimpin aksi demo Kaus Merah justru kian nekad menantang.
"Kami tak gentar, silakan polisi tangkap kami," kata salah seorang pemimpin demo Jatuporn Prompan. "Mau sepuluh surat penahanan kek, kami tak akan mundur karena kami berjuang untuk demokrasi." Jatuporn malah menggertak balik pemerintah dengan mengeluarkan rekaman audio yang diklaim suara Perdana Menteri Abhisit yang memerintahkan aparat memakai kekerasan dan menghabisi para pemrotes.
| THENATION | BBC | ANDREE PRIYANTO