Lembaga itu juga mewajibkan pegawai pemerintah Amerika harus meminta izin jika harus ke Mindanao. Mereka juga diminta menyewa keamanan pribadi. Warga Amerika yang menetap, bekerja, atau bepergian di sekitar wilayah selatan Filipina juga harus ekstra waspada saat berada di lokasi keramaian.
“Kelompok teroris regional telah melancarkan pengeboman yang mengakibatkan korban tewas dan cedera ... Geng-geng penculik yang meminta tebusan juga aktif di senatero Filipina dan menyasar warga asing,” kata Departemen Luar Negeri Amerika dalam pernyataan tertulisnya.
Mindanao memang sudah bergejolak selama beberapa abad antara kelompok Islam yang mayoritas dengan penganut Kristen. Pemerintah Filipina berhasil mencapai kesepakatan damai dengan Barisan Pembebasan Bangsa Moro (MNLF). Namun gerakan separatis masih berlanjut oleh Barisan Pembebasan Islam Moro (MILF) dan kelompok Abu Sayyaf.
AHN/Inquirer/Faisal Assegaf