Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kuba Tolak Pemerasan Berkedok HAM  

image-gnews
Presiden Kuba Raul Castro. AP/Ismael Francisco, Prensa Latina
Presiden Kuba Raul Castro. AP/Ismael Francisco, Prensa Latina
Iklan

TEMPO Interaktif, Havana -Presiden Kuba Raul Castro menyebut tekanan internasional atas catatan hak asasi manusia (HAM) di Kuba sebagai serangan kuat yang pernah dihadapi pemerintahan komunis dan bersumpah tidak akan menyerah terhadap “pemerasan” dari aksi para pelaku mogok makan.

Dalam pidato nasional selama 45 menit kemarin, Presiden Kuba mengatakan pemerintah memiliki hak menolak tiap upaya untuk mengguncangnya. “Kami tidak akan menyerah kepada pemerasan dari negara atau kelompok negara mana pun, tak peduli seberapa kuat mereka, apa pun yang terjadi,” kata Castro, yang menggantikan kakaknya, Fidel--awalnya sementara, lalu permanen--setelah operasi usus pada 2006. “Kami akan mempertahankan diri dengan kebenaran dan prinsip-prinsip.”

Situasi HAM di Kuba menjadi kian menegang sejak kematian Orlando Zapata Tamayp pada 23 Februari lalu setelah lama melakukan mogok makan di penjara. Pria lainnya, seorang jurnalis lepas oposisi Guillermo, menolak makan dan minum tak lama setelah kematian Zapata Tamayo--meskipun ia membiarkan dirinya mendapat makanan secara teratur via infus di rumah sakit di dekat rumahnya di Santa Clara, Kuba tengah.

Castro tak menyebut nama, tapi jelas merujuk pada keduanya. Dia menyebut “upaya-upaya” Farina disponsori oleh kekuatan di Amerika Serikat dan Eropa untuk mendongkel pemerintah Kuba, dan mereka telah dimuliakan oleh “media Barat”. Dia juga menyebutkan bahwa Farina tak ditahan. “Dia orang yang bebas yang sering menulis kalimat untuk kejahatan.” Castro juga mengatakan bahwa hal itu termasuk serangan dan ancaman membunuh direktur rumah sakit.

Justru Castro meyakinkan bahwa Kuba bakal berbuat apa pun untuk merawat Farina dan bahwa pemerintah negeri kepulauan itu tak ingin dia tewas. Tapi, dia menambahkan, apa pun bisa terjadi jika Farina melanjutkan hobinya “menyiksa diri sendiri”.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rentetan pernyataan kali ini bukan pidato halus Castro, 78 tahun, yang berbicara pelan dan terpaku pada teks yang sudah disiapkan. Pidato itu dilakukan saat penutupan Kongres Uni Komunis Muda di gedung konvensi di Havana.

Zapata Tamayo dibui sejak 2003 atas beberapa tuduhan, termasuk membangkang. Dia anggota oposisi Kuba pertama hampir empat dekade yang dibui hingga meninggal setelah mogok makan. Castro menyatakan Havana sangat menyesalkan kematian Zapata. Tapi ia membantah tudingan bahwa Zapata telah disiksa. Dia menuduh problem-problem di negaranya akibat embargo perdagangan oleh Washington selama 48 tahun ini.

AP | DWI ARJANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

10 Oktober 2017

Lukisan Che Guevara
Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

Gagal memimpin revolusi di Kongo, Che Guevara beralih ke Bolivia. Ia mati dieksekusi militer negara itu yang sudah dilatih Amerika Serikat.


Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

10 Oktober 2017

Seorang pria berjalan di depan mural pemimpin pejuang revolusi Che Guevara di Havana (7/10).  Empat puluh enam tahun setelah ia ditangkap oleh tentara di hutan Bolivia dan dieksekusi yang diperingati 8 Oktober. REUTERS/Enrique de la Osa
Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

"Setiap orang akan mati. Tapi pemikirannya, tidak," kata Presiden Bolivia, Evo Morales.


Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

13 Januari 2017

Fidel Castro. REUTERS/Alex Castro
Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

Presiden Amerika Serikat Barack Obama resmi mencabut kebijakan bebas visa bagi imigran asal Kuba.


UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

29 Desember 2016

Warga antre untuk memberikan penghormatan kepada pemimpin revolusi Kuba, Fidel Castro, di Revolution Plaza, Havana, Kuba, 28 November 2016. REUTERS/Stringer
UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

Majelis Nasional Kuba (parlemen) menyetujui undang-undang yang melarang penggunaan nama ataupun patung Fidel Castro di tempat-tempat publik.


Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

5 Desember 2016

Presiden Kuba, Fidel Castro (kiri), dan legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona bermain bola selama wawancara di La Havana, Kuba, 26 Oktober 2005. REUTERS/Canal 13
Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

Tak boleh juga ada patung, monumen, atau taman yang dibangun untuk menghormatinya.


Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

4 Desember 2016

Kendaraan militer Kuba yang membawa abu jenazah mendiang Fidel Castro menuju Santiaga melintasi Havana, Kuba, 30 November 2016. REUTERS
Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

Tembakan salvo 21 kali mengiringi abu Fidel Castro memasuki tempat peristirahatan terakhirnya.


Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

28 November 2016

Presiden Kuba, Fidel Castro menyampaikan pidatonya di depan ratusan para massa demonstrasi saat berada di Santiago, Kuba, 8 Juni 2002. AP/Cristobal Herrera, File
Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

CIA pernah mengirim Marita Lorenz, mantan kekasih Castro,
untuk

membunuhnya. Bukannya menghabisi Castro, Lorenz malah bercinta


dengannya.


Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

28 November 2016

Pemimpin Kuba Fidel Castro berbicara kepada orang banyak selama pawai kemenangan setelah jatuhnya rezim Batista di Havana, Kuba, 6 Februari 1959. AP
Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

Presiden Palestina Mahmoud Abbas memerintahkan agar bendera Palestina dikibarkan setengah tiang untuk menghormati mantan Presiden Kuba Fidel Castro.


Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

26 November 2016

Pemimpin Kuba, Fidel Castro berdiri di perkebunan tebu di Kuba, 14 April 1966. Mantan Presiden Fidel Castro, yang berkuasa selama setengah abad, meninggal pada usia 90. Roberto Salas/Prensa Latina via AP
Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

Gorbachev mengatakan peran Fidel sebagai penguat bangsa masih besar dalam beberapa tahun terakhir.


Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

26 November 2016

Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

Kalla mengatakan Castro adalah sahabat Indonesia yang baik pada masa Bung Karno.