TEMPO Interaktif, Riyadh - Seorang ulama dari Arab Saudi mengumumkan akan mengunjungi Yerusalem minggu depan untuk memperkuat klaim Muslim atas kota ini, dalam sebuah tayangan televisi lokal, Senin (5/4). Sheik Mohammed al-Areefi akan membuat sejarah besar di negara Arab Saudi, jika benar-benar menjalankan rencananya itu.
Yerusalem adalah tempat suci ketiga dalam agama Islam, namun sebagian besar negara Muslim - termasuk Arab Saudi - amati ketat memboikot Israel dan larangan perjalanan ke sana.
Sebelumnya, dalam saluran televisi satelit Iqra, Al-Areefi mengatakan dia akan mengunjungi kota Yerusalem minggu depan, meskipun ia tidak menentukan secara spesifik kapan. Dia mengatakan, tidak takut dengan kelicikan dan pengkhianatan orang Yahudi, seperti halnya dia menaruh kepercayaan pada Allah.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Israel Yigal Palmor mengatakan, dia tidak terbiasa dengan kasus semacam ini. Namun, menurut Palmor, al-Areefi bisa mengajukan permohonan visa dari konsulat di Amman.
"Selama bertahun-tahun banyak orang dari negara-negara seperti Libya, Indonesia dan negara-negara lain yang tidak memiliki hubungan dengan Israel telah mengunjungi Yerusalem," katanya. "Semua kunjungan itu tentu dikoordinasikan dengan pemerintah Israel."
Al-Areefi dipandang sebagai perbandingan antara ulama moderat dan ulama konservatif di Arab Saudi. Dia menunjukkan keinginan kuat untuk mendorong anak-anak muda untuk terlibat dalam komunitas mereka dan menyumbangkan waktu mereka dalam pekerjaan kemanusiaan.
Dikabarkan, saat ini Al-Areefi telah mengunjungi Yordania.
AP| NUR HARYANTO