TEMPO Interaktif, Kabul/Washington – Ucapan Presiden Hamid Karzai membuat Amerika meradang. Gedung Putih menyatakan frustrasi dengan usahanya untuk mendamaikan perseteruan sejauh ini ternyata gagal.
Gedung Putih mengatakan frustrasi atas nama publik Amerika, yang keluarganya telah memberikan pengorbanan dengan mengirim orang yang mereka cintai untuk bertempur. Ada lebih dari 120.000 pasukan Barat di Afganistan, termasuk lebih dari 80.000 orang Amerika, bahkan akan meningkat menjadi 100.000 orang Amerika tahun ini.
Karzai terus bertahan dengan komentar-komentar anti-Barat yang memunculkan sinyal bahwa ia sedang mengejar sebuah kebijakan baru menjauhkan diri dari pendukung dari Barat. Hal ini tentu saja bisa menyulitkan strategi perang kontra pemberontakan yang diarsiteki Amerika.
Strategi ini sangat bergantung pada front persatuan dengan pemerintah Karzai dan membujuk pasukan Afganistan untuk mendukung Amerika dan sekutunya. Karzai telah menelepon Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton pada hari Jumat, untuk mendamaikan pertengkaran. Namun, juru bicara Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan bahwa sejak panggilan telepon "itu jelas tidak menjadi lebih baik. "Pernyataan itu mengganggu dan substansi komentarnya tidak benar," kata Gibbs.
"Atas nama rakyat Amerika kita frustrasi dengan komentar (Karzai). Saya berpikir bahwa keluarga di seluruh negara ini telah menyaksikan orang yang mereka cintai pergi jauh jauh untuk berani bergabung dalam angkatan bersenjata kami dan untuk membantu negara membangun perdamaian dan keamanan."
Gibbs mengatakan, rencana kunjungan Karzai ke Washington pada 12 Mei masih dalam jadwal dan Washington akan terus bekerja dengan Karzai. Dia tidak mengharapkan ucapan Karzai mempengaruhi pertimbangan dalam Kongres dengan permintaan dana kabinet Obama untuk membayar perang.
AP| NUR HARYANTO