TEMPO Interaktif, Kabul – Entah frustasi atau stres luar biasa, membuat Presiden Afganistan Hamid Karzai melontarkan ucapan tak masuk akal. Karzai mengancam akan keluar dari proses politik dan bergabung dengan Taliban jika ia terus mendapat tekanan asing untuk reformasi.
Karzai membuat pernyataan yang tidak biasa pada pertemuan tertutup dengan anggota parlemen Sabtu (¾). Ucapan kontroversial ini hanya selang beberapa hari setelah tuduhannya bahwa orang asing berada di balik penipuan dalam sengketa pemilu tahun lalu.
Dewan menolak komentar terakhir sebagai hiperbola, tetapi akan menambah kesan presiden melakukan hal-hal ngawur yang berkembang semakin tidak menentu dan tidak mampu menggunakan otoritasnya. Padahal, Karzai bergantung pada puluhan ribu pasukan Amerika Serikat dan NATO untuk melawan pemberontakan dan menopang pemerintahannya.
"Dia berkata bahwa 'jika saya datang di bawah tekanan asing, saya mungkin bergabung dengan Taliban'," kata Farooq Marenai, yang mewakili provinsi Nangarhar. "Dia mengatakan memberontak akan berubah untuk melawan," kata Marenai - yang menambahkan bahwa tampaknya Karzai menunjukkan bahwa gerakan militan kemudian akan didefinisikan ulang sebagai salah satu penolakan terhadap pendudukan asing daripada pemberontakan melawan pemerintah terpilih.
Marenai mengatakan Karzai terlihat gugup dan berulang kali menuntut untuk mengetahui mengapa parlemen minggu lalu telah menolak reformasi hukum yang telah memperkuat kekuasaan presiden atas lembaga-lembaga pemilihan negara itu. Dua anggota legislator lainnya mengatakan, Karzai dua kali mengangkat ancaman untuk bergabung dengan pemberontak.
Para pembuat undang-undang, yang berbicara dengan syarat anonim karena takut berdampak politik, mengatakan Karzai juga menepis kekhawatiran komentarnya akan merusak hubungan dengan Amerika Serikat. Karzai mengatakan bahwa dia sudah menjelaskan dirinya sendiri dalam percakapan telepon Sabtu dengan Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton.
AP| NUR HARYANTO
http://m.tempointeraktif.com di mana saja melalui ponsel, Blackberry, iPhone, atau Windows Mobile Phone Anda