Bentrokan terjadi sejak Jumat pekan lalu, namun kini mulai ada upaya untuk meredakan selama dua pekan.
Wakil Menteri Pertahanan Somalia Yusuf Mohamed Siad, Sabtu waktu setempat, mengatakan pasukan keamanan pemerintah telah membunuh sejumlah pemberontak, termasuk "tiga komandan mereka."
"Al-Shabab dan aliansinya Hisbul Islam menyerang posisi-posisi militer kami. Mereka tak mendapatkan apa-apa kecuali penderitaan," kata Siad.
"Kami telah membunuh banyak orang termasuk tiga komandan mereka. Sementara di pihak kami tak satupun yang terluka, Anda bisa menyaksikan kami masih menguasai atas semua bagian."
Komentara Siad keluar setelah saksi mata dan petugas kesehatan mengatakan malam hari telah terjadi pertempuran di beberapa bagian ibu kota menyebabkan sedikitnya 11 orang tewas dan melukai 62 lainnya.
"Kami menerima sekitar 62 penduduk sipil terluka sejak bentrokan Jumat dan sembilan di antaranya meninggal di rumah sakit," kata Mohamed Ali, seorang dokter di Rumah Sakit Madina Mogadishu.
"Hampir semua korban adalah anak-anak, mereka luka serius akibat terkena pecahan mortir."
Sejak menguasai Mogadishu setelah bentrok berdarah tahun lalu, pejuang-pejuang al-Shabab berulang kali menyerang pasukan penjaga perdamaian dan petugas keamanan pemerintah. Al-Shabab telah menguasai 80 persen wikayah selatan dan tengah Somalia. Mereka bersumpah akan menggulingkan pemerintah yang didukung dunia internasional dan Pasukan Uni Afrika.
AL JAZEERA | CHOIRUL