TEMPO Interaktif, Vatikan - Vatikan memprotes New York Times pada Rabu (31/3) untuk liputannya mengenai pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh para pastur, yang menolak tuduhan bahwa Paus Benediktus telah salah penanganan serangkaian kasus pelecehan sebelum ia terpilih.
"Saya minta Times mempertimbangkan kembali modus serangan tentang Paus Benediktus XVI dan memberikan dunia sebuah pandangan yang lebih seimbang kepada seorang pemimpin yang dapat dan harus diandalkan," kata laporan sepanjang 20 paragraf, yang ditulis oleh Kardinal William J. Levada.
Vatikan telah membantah menutup-nutupi dalam pelecehan 200 anak laki-laki tuli di Amerika Serikat oleh Pendeta Lawrence Murphy dari tahun 1950 hingga 1960-an. New York Times melaporkan Vatikan dan Kardinal Joseph Ratzinger, sekarang Paus Benediktus, telah diperingatkan tentang Murphy tapi ia tidak memecatnya.
Times mengatakan laporan itu berdasarkan reportase yang teliti dan dokumen.
"Beberapa hal khusus yang telah dikonfirmasi oleh Gereja, dan sejauh ini belum ada yang meragukan fakta yang kami laporkan," surat kabar itu mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan, Rabu malam.
"Tuduhan pelanggaran dalam Gereja Katolik adalah subjek yang serius, sebagaimana Vatikan telah mengakui pada banyak kesempatan. Setiap peran Paus saat ini mungkin telah memainkan dalam menanggapi tuduhan mereka selama bertahun-tahun merupakan aspek penting dari cerita ini."
Levada, mantan Uskup Agung San Francisco dan seorang pembantu dekat dengan Paus, menyerang cerita utama koran tersebut tentang skandal pelecehan minggu lalu dan editorial "tidak sempurnanya berbagai standar yang wajar dari keadilan dan membela cara Gereja dan Vatikan dalam menangani kasus Murphy.”
Sebelumnya pada Rabu, mahasiswa konservatif Katolik dari kelompok Opus Dei bergegas membela Paus. Mereka menyerang wartawan yang telah menulis tentang pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh para imam sebagai "menebar ketidakpercayaan."
REUTERS| NUR HARYANTO