Hujan lebat terus menerus dan tanah longsor akhir Januari lalu sempat menghancurkan akses jalan ke Inca, situs yang ada sejak abad 15 banyak dikunjungi wisatawan di Amerika Latin.
Akibat penutupan tersebut, Peru rugi Rp 9 miliar setiap hari hasil dari pemasukan wisatawan. "Insiden ini membuat penghasilan kami turun hingga 50 persen," kata Bernard Scheleien, Direktur Perjalanan Amerika Latin.
Pendapatan Peru dari sektor wisata 90 persen berasal dari kawasan Cuzco tempat Machu Picchu yang ditutup selama dua bulan yang menyebabkan kehilangan 60 ribu wisatawan.
Kamar Dagang setempat mengatakan lebih kurang separuh penduduk di ibu kota Cuzco secara langsung maupun tidak langsung bekerja di bidang wisata. Oleh karenanya, pembukaan kembali Machu Picchu sangat penting tidak hanya untuk menggerakkan ekonomi Peru melainkan juga demi citra di dunia internasional.
BBC| CHOIRUL