Iran menuduh Amerika menculiknya, tapi Washington membantah mengetahui keberadaan Amiri. CIA menolak memberikan keterangan.Amiri menghilang ketika sedang melaksanakan ibadah haji setahun lalu.
Menurut televisi milik pemerintah di Iran, Amiri bekerja sebagai peneliti di Universitas Malek Ashtar di Teheran. Namun berbagai laporan menyebut ia bekerja untuk badan tenaga atom Iran dan berniat mencari suaka ke luar negeri.
Baca Juga:
Pembelotan Amiri, menurut ABC News, merupakan hasil dari sebuah operasi yang lebih luas. Amerika memasang strategi mendekati para ilmuwan Iran, terkadang lewat keluarga mereka yang tinggal di Amerika, membujuk mereka untuk membelot.
Dengan membuat pembelotannya terbuka, maka Amerika telah memberi tekanan psikologis terhadap pemerintah Iran. Sebelum ini Amerika dan sekutu Baratnya menuduh Iran secara diam-diam tengah berusaha membangun senjata nuklir. Tudingan ini selalu dibantah oleh Teheran.
Belum diketahui seberapa penting dan seberapa banyak informasi yang bisa diberikan Amiri pada Amerika terkait nuklir Iran.
Baca Juga:
BBC | YR