Trache, seorang dokter hewan yang menetap di Hungaria selama 20 tahun itu tewas dengan tubuh penuh luka tembakan. Harian Hungaria, Nepszabadsag, melansir Trache ditembak dari jarak dekat. Pelakunya mengambil tas hitam korban sebelum menghilang. Tas yang hilang itu diduga berisi uang karena Trache sehari-harinya menjalankan bisnis penukaran uang.
Karena itu polisi mulanya menduga bahwa penembakan bermotif perampokan itu terkait dengan persaingan bisnis penukaran uang gelap yang berujung pada 123 kasus pembunuhan selama sepuluh tahun terakhir ini. Apalagi Trache pernah disidang dalam perkara penyuapan---dengan perhiasan dan kue Arab---terhadap kepala divisi investigasi penukaran uang Kepolisian Hungaria.
Cuma spekulasi dugaan keterlibatan Mossad dalam pembunuhan itu mencuat lantaran Trache, sebagaimana dikutip media di Turki, memberikan dukungan uang kepada Palestina. Andy Soltis dari New York Post malah mengungkapkan hubungan tak sedap antara Suriah dan Israel dan mencatat bahwa Mossad kerap terlibat dalam pembunuhan selusinan target yang diduga teroris Arab di sekujur Eropa.
Situs berita Yahudi Orthodok yang berbasis di Amerika Serikat, Yeshiva World News malah membuat headline: "Dubai Lainnya? Pesawat IAF (Angkatan Bersenjata Israel) Terdeteksi di Atas Hungaria; Pembunuhan Warga Suriah". Spekulasi keterlibatan Mossad kian berkembang setelah dua jet Gulfstream Tipe-V milik IAF itu terbang di atas ibukota Budapest tak lama setelah Trache tewas.
Tapi pemerintah Hungaria membantah hal itu. "Setahu saya keterkaitannya cuma karena ada dua berita di hari yang sama," ujar Kepala Penghubung Interpol Richard Leyrer. Hal senada juga diungkapkan Duta Besar Israel di Hungaria Aliza Bin-Noun kepada kantor berita Hungaria, MTI. "Tentu saja, tak ada pesawat mata-mata," katanya.
| REUTERS | ANDREE PRIYANTO